Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Bergerak ke Atas Seiring Sinyal The Fed yang Dovish

Harga emas terus merangkak naik di tengah outlook pelemahan dolar AS kerena sinyal dari para Pejabat The Fed yang cenderung dovish.
Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus merangkak naik di tengah outlook pelemahan dolar AS kerena sinyal dari para Pejabat The Fed yang cenderung dovish.

Mengutip data Bloomberg, Senin (23/1/2023) pukul 10.00 WIB, harga emas Comex terpantau naik 5,60 poin atau 0,29 persen ke US$1.950,50 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot terpantau naik 6,68 poin atau 0,35 persen ke US$1.932,76 per troy ons.

Analis MIFX Faisyal mengatakan harga emas berpeluang naik dalam jangka pendek pada Senin (23/1/2023) di tengah outlook melemahnya dolar AS karena pernyataan yang cenderung dovish dari pejabat The Fed yang mendukung kenaikan suku bunga yang lebih lambat kedepannya.

“Emas berpeluang dapatkan dukungan dari outlook pelemahan dolar AS dibalik pasar yang mencerna pernyataan pejabat Fed yang dipandang cenderung dovish,” ungkapnya dalam riset, Senin (23/1/2023).

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung kenaikan suku bunga yang lebih lambat dan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga 25 bps akan menjadi tepat kedepannya.

Senada dengan rekannya, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan bahwa dia mendukung kenaikan suku bunga 25 bps pada pertemuan mendatang dan melanjutkan pengetatan setelah itu.

Setelah pernyataan itu, hari ini indeks dolar bergerak di zona merah, turun 0,39 persen ke 101,61.

“Sentimen lain yang dapat mendukung penguatan emas dan pelemahan dolar AS adalah berita optimis di seputar China, yang merupakan salah satu pengguna emas terbesar di dunia, di mana dilaporkan permintaan telah meningkat di libur tahun baru Imlek dan Bank Sentral China yang menolak untuk mengubah kebijakan moneter saat ini,” jelasnya.

MIFX memperkirakan emas berpeluang bergerak naik dan dibeli selama bergerak di atas level support di US$1.920 per troy ons, karena berpotensi bergerak naik mengincar resistance terdekat di US$1.934 per troy ons.

“Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.920, emas berpeluang dijual karena berpotensi turun lebih lanjut menguji support selanjutnya di US$1.912 per troy ons,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper