Bisnis.com, JAKARTA – 'Sultan Subang' Asep Sulaeman Sabanda melalui usahanya di bidang properti PT Manakib Rezeki atau Manakib Realty menjadi pengelola Kawasan Aerocity Bandara Kertajati, Jawa Barat.
Manakib Realty pada Maret tahun lalu tercatat menandatangani conditional sell purchase agreement (CSPA) antara PT PPRO BIJB Aerocity Development (PBAD), PT Manakib Rezeki, PT PP Properti Tbk. (PPRO) dan PT BIJB Aerocity Development, untuk mengelola kawasan Aerocity Bandara Kertajati.
Lalu, pada Juli 2022, Manakib tercatat secara resmi mengakuisisi 51 persen saham PT BIJB Aerocity Development, yang merupakan perusahaan patungan antara BUMN dan BUMD. Dengan pengambilalihan ini, Manakib akan mengelola Kawasan dengan total luas 3.480 hektar (ha).
Sebagaimana diketahui, Bandara Kertajati yang dibuka sejak November 2022 melayani angkutan haji dan umrah. Kementerian Perhubungan juga menyiapkan bandara yang terletak di Majalengka ini menjadi bandara internasional.
Adapun berdasarkan laman resminya, Manakib Realty didirikan tahun 1993. Manakib memulai perjalanannya dari proyek pembangunan di atas lahan 100 hektar yang meliputi Rancamaya, Cluster Puri Anggrek Cluster Alamanda, Cluster Cinnamon Hills, dan Cluster Alifia.
Direktur Utama Manakib adalah Hamzah Muhammad Ali, dan Direktur Manakib Realty adalah Kemas Najiburrahman Awali.
Baca Juga
Sementara itu, Komisaris Utama Manakib Realty dijabat oleh warga negara Malaysia, Datuk Wira Syed Zaid Bin Ali Al Hadad, dengan Anang Rikza Masyhadi yang merupakan Pimpinan Pondok Modern Tazakka sebagai Komisaris Independen. Anak sulung Haji Asep, Akbar Fatahillah Sabanda menjabat sebagai komisaris di Manakib Realty.
Selain di Manakib Realty, Akbar merupakan komisaris di PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA). Belakangan, ZATA menjadi perbincangan investor lantaran sahamnya yang anjlok hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB).
ZATA juga diketahui belum merealisasikan rencana penggunaan dana IPO-nya, yakni melunasi kewajiban untuk membayar utang kepada PT Bank Raya Tbk. (AGRO).
Pada penutupan perdagangan Jumat (20/1/2023), saham ZATA tercatat ditutup melemah hingga terkena auto reject bawah (ARB) 6,17 persen ke level 76. Saham ZATA memiliki kapitalisasi pasar Rp645,7 miliar, dengan PBV 1,88 kali.