Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Saham Top Losers Sepekan, ZATA Ambruk 24,75 Persen

Saat IHSG menguat selama sepekan, harga saham ZATA justru melemah 24,75 persen ke posisi Rp76.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 3,51 persen menjadi 6.874,931 selama sepekan atau periode perdagangan 16-20 Januari 2023, dari 6.641,830 pada pekan sebelumnya. Namun, sejumlah saham malah longsor signifikan masuk jajaran top losers.

Berdasarkan data BEI, Sabtu (21/1/2023) saham-saham yang harganya turun paling tajam (top losers) adalah PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL), PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE), PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL), PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA), dan PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA).

Kemudian PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. (INPS), PT PAM Mineral Tbk. (NICL), PT Hatten Bali Tbk. (WINE), PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), dan PT Radiant Utama Interinsco Tbk. (RUIS).

Harga saham SOUL terpangkas 28,57 persen, IPPE terkoreksi 25,47 persen, BMBL turun 25,36 persen, OASA menurun 24,83 persen, ZATA melemah 24,75 persen, INPS terkoreksi 23,18 persen, NICL tergerus 22,9 persen, WINE turun 22,84 persen, BSBK, menurun 22,08 persen, dan RUIS melemah 21,71 persen.

Adapun, IHSG yang melonjak selama sepekan juga diiringi oleh kenaikan rata-rata volume transaksi harian dan kapitalisasi pasar Bursa.

"Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 17,74 persen menjadi 20,294 miliar saham dari 17,237 miliar saham pada penutupan pekan yang lalu," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1/2023).

Selanjutnya, kapitalisasi pasar Bursa mengalami peningkatan 3,05 persen menjadi Rp9.462,098 triliun dari Rp9.182,353 triliun pada pekan sebelumnya.

Kendati demikian, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan 11,20 persen menjadi Rp10,246 triliun dari Rp11,538 triliun pada pekan sebelumnya.

"Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 1,25 persen menjadi 1.095.938 transaksi selama sepekan dari 1.109.809 transaksi pada sepekan sebelumnya," kata Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper