Bisnis.com, JAKARTA - Japan Credit Rating Agency Ltd. (JCR) mengumumkan peringkat utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN di level BBB+ dengan outlook stabil.
JCR mengumumkan peringkat kredit PLN BBB+ untuk peringkat emiten jangka panjang dalam mata uang asing. JCR juga menegaskan kembali pandangan stabil terhadap PLN, dan peringkat A- untuk peringkat emiten jangka panjang dalam mata uang lokal.
Tim analis JCR menjelaskan alasan PLN mendapat peringkat tersebut ialah PLN memasok listrik ke seluruh Indonesia, yang sahamnya 100 persen dimiliki oleh negara.
"Peringkat PLN sangat mencerminkan reputasi kredit Pemerintah Indonesia (Peringkat Penerbit Jangka Panjang; FC: BBB+/Stabil dan LC: A-/Stabil)," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/1/2023).
PLN mengambil peran penting dalam kebijakan energi Pemerintah Indonesia dan karenanya memiliki hubungan permodalan dan personel yang kuat dengan Pemerintah Indonesia.
PLN berperan sebagai agen dalam melaksanakan Public Service Obligation (PSO) berdasarkan ketentuan Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara No. 19 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU 19 Tahun 2003 ). Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berkewajiban untuk mengkompensasi atau mensubsidi setiap kerugian yang diderita oleh PLN akibat selisih antara tarif listrik (yang ditentukan oleh Pemerintah Indonesia) dan biaya produksi PLN dari anggaran nasional tahunannya.
Baca Juga
PLN juga telah menerima berbagai dukungan keuangan dari Pemerintah Indonesia. JCR berpendapat bahwa hubungan kuat antara Pemerintah Indonesia dan PLN yang memainkan peran penting dalam pembangunan ketenagalistrikan negara akan dipertahankan di masa mendatang.
Selain dari JCR, sebelumnya PLN pada 2021 juga memeroleh peringkat AAA dari Pefindo, BBB dari S&P, Baa2 dari Moody's, dan BBB dari Fitch Ratings.
