Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi ke level 6.765,78 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2023). Adapun saham big caps seperti ASII, BYAN, BBRI, dan UNVR justru menguat pada hari ini.
Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup melemah tipis 0,02 persen atau 1,55 poin ke level 6.765,78. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.721,46 sampai 6.790,16.
Terdapat 229 saham menguat, 279 melemah, dan 200 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.345 triliun atau naik tipis dari Rp Rp9.344 triliun dari perdagangan sebelumnya.
Adapun dari jajaran emiten berkapitalisasi besar, PT Astra International Tbk. (ASII) justru menguat 1,80 persen atau 100 poin ke level 5.650. Berikutnya, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik 0,88 persen atau 175 poin ke level 20.075.
Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 0,88 persen atau 40 poin ke level 4.600. Disusul oleh PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 0,84 persen atau 40 poin ke level 4.800.
Sementara itu, saham yang terpantau melemah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang turun 2,05 persen atau 200 poin ke level 9.550. Lalu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang turun 1,68 persen atau 40 poin ke level 2.340.
Baca Juga
Berikutnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 0,56 persen atau 50 poin ke level 8.875. Disusul oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun 0,51 persen atau 20 poin ke level 3.930.
Saham lainnya yang melemah hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 0,30 persen atau 25 poin ke level 8.300.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi satu-satunya saham big caps yang terpantau stagnan pada hari ini.
Phintraco Sekuritas mengatakan potensi penguatan IHSG sejalan dengan pelebaran positive slope pada MACD yang didukung stochastic RSI yang cenderung bergerak naik dari oversold area.
“IHSG hari ini diperkirakan bergerak dengan resistance 6.800 dan support di 6.680,” tulis Phintraco Sekuritas dalam riset harian, Rabu (18/1/2023).
Potensi penguatan IHSG yang berlanjut juga didukung oleh sejumlah sentimen eksternal. Realisasi sejumlah data ekonomi China yang lebih besar dari ekspektasi membawa optimisme pasar soal prospek perbaikan permintaan dari Negeri Panda.
“Salah satu dampak langsungnya adalah penguatan signifikan harga komoditas energi di Selasa (17/1/2023). Hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi commodities exporting countries seperti Indonesia,” lanjut Phintraco.
