Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham Astra (ASII) Meroket, Intip Target Terbarunya!

Harga saham Astra (ASII) naik 9,95% meski laba turun. Analis rekomendasikan beli dengan target Rp5.850. Tantangan: penjualan otomotif lemah.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Ringkasan Berita
  • Harga saham Astra International (ASII) meningkat 9,95% menjadi Rp5.525 per lembar, didorong oleh minat beli asing yang tinggi dan pameran otomotif GIIAS 2025.
  • Meskipun laba bersih ASII turun 2,15% year on year akibat penurunan penjualan otomotif, analis tetap merekomendasikan beli dengan target harga Rp5.850 hingga Rp5.650 per lembar.
  • Tantangan bagi ASII meliputi penjualan otomotif yang lemah, risiko geopolitik, dan persaingan dari produsen kendaraan listrik, namun portofolio yang terdiversifikasi menjadikannya opsi defensif di pasar yang volatil.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) melesat pada perdagangan hari ini, Selasa (19/8/2025). Bagaimana kemudian prospek saham ASII ke depan?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ASII telah menanjak 9,95% atau 500 poin pada perdagangan hari ini, Selasa (19/8/2025) ditutup di level Rp5.525 per lembar.

Harga saham ASII telah menguat 16,32% dalam sebulan terakhir dan kokoh di zona hijau, menguat 12,76% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Saham ASII pun saat ini tengah ramai diburu asing. Tercatat, nilai beli bersih atau net buy asing saham ASII mencapai Rp228 miliar pada perdagangan sepekan lalu. Net buy asing saham ASII mencapai Rp826 miliar sepanjang tahun berjalan.

Harga saham ASII menanjak meskipun kinerja laba terbarunya lesu. Berdasarkan laporan keuangan, ASII telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,51 triliun pada semester I/2025, turun 2,15% secara tahunan (year on year/yoy).

Penurunan laba ASII disebabkan oleh kinerja segmen usaha otomotif yang lesu. Kontribusi laba terbesar ASII yakni di segmen usaha otomotif menurun 8% yoy menjadi Rp5,3 triliun. Kondisi tersebut mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di tengah pasar otomotif nasional yang lemah.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester I/2025, total penjualan mobil wholesales ambles 8,6% yoy menjadi 374.740 unit, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 410.020 unit.

Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan dengan 6 bulan pertama 2024 sebanyak 432.453 unit.

Analyst KB Valbury Sekuritas Akhmad Nurcahyadi mengatakan gerak saham ASII dalam sebulan ini salah satunya terdorong oleh Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025.

Pameran otomotif terbesar di Indonesia itu telah digelar dari 24 Juli 2025 sampai 3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang dan mencatatkan penjualan mobil tembus 38.000 unit. Penjualan mobil di GIIAS 2025 melampaui hasil tahun lalu sebesar 12%.

"Kinerja ini menunjukkan bahwa pameran otomotif tersebut berhasil mendorong pemulihan penjualan dalam jangka pendek. Meskipun masih berada di bawah tekanan secara tahunan," tulis Akhmad Nurcahyadi dalam riset terbarunya dikutip pada Selasa (18/8/2025).

Menurut Akhmad Nurcahyadi, GIIAS 2025 memberikan katalis positif bagi penjualan mobil Indonesia pada Juli 2025.

Dalam risetnya, Akhmad Nurcahyadi memberikan peringkat overweight bagi sektor otomotif. Sementara, ASII direkomendasikan beli dengan target harga Rp5.850 per lembar.

"Rangkaian acara otomotif yang akan datang, perang harga, berbagai promosi dealer yang sedang berlangsung, dan imbal hasil pinjaman otomotif yang lebih rendah dari yang diantisipasi merupakan faktor-faktor positif," tulis Akhmad Nurcahyadi.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro