Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Sentuh US$21.000, Awas Ancaman Bull Trap!

Harga Bitcoin naik sebesar 28 persen ke level US$21.000 sepanjang Januari 2023. Analis peringatkan ancaman bull trap atau sinyal palsu setelah reli panjang.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin menyentuh level tertingginya di level US$21.000 atau mengalami kenaikan 28 persen lebih, sepanjang Januari 2023. Meski mengalami penguatan, Analis mewanti-wanti potensi bull trap atau sinyal palsu setelah reli panjang.

Tim analis Tokocrypto menyebut kenaikan ke titik US$20.000 ini merupakan yang pertama kalinya sejak keruntuhan FTX, pada November lalu. Saat itu, bitcoin (BTC) terjun bebas dari US$ 21.300 menjadi US$ 15.600 atau 20% hanya dalam waktu lima hari.

Meski demikian Tokocrypto menyebut Bitcoin sudah masuk dalam zona resistensi yang berada di kisaran angka US$ 21.000.

“Namun di sisi lain ada ancaman bull trap yang harus diwaspadai investor,” seperti dikutip dari keterangan tertulis Tokocrypto, Senin (16/1/2023).

Tekanan beli tinggi menjadi faktor utama naiknya harga Bitcoin, hal tersebut terlihat dari kenaikan Relative Strength Index (RSI) yang berhasil menyentuh level 50. Jika sinyal RSI berada di atas 50, maka tren sedang naik.

Di sisi lain, tim Analis Tokocrypto melihat dari RSI Bitcoin sudah menunjukkan sinyal overbought menuju level di bawah 50. Dengan sinyal tersebut harga Bitcoin diproyeksikan akan kembali terkoreksi.

Overbought sudah sering terjadi di market kripto, ketika harga aset sudah mencapai reli panjang, akan mengalami sedikit koreksi dan ada kemungkinan bisa bull run,” kata Tokocrypto.

Analis Tokocrypto menyebut Bitcoin mungkin akan mengalami pola koreksi jika gagal breakout. Level resistensi terdekat berada di US$21.321 dan menjadi penghalang terdekat yang harus ditembus untuk bergerak lebih tinggi.

“Namun, apabila terjadi breakout akan menarik ke level support pada harga US$ 20.879,” kata Tokocrypto.

Lebih lanjut, salah satu penentu masa depan pasar kripto adalah sikap The Fed. Jika melihat pergerakan suku bunga pada pertemuan FOMC di Februari mendatang terjadi kenaikan sebesar 50 basis poin, maka masih berada di jalan yang panjang untuk menekan inflasi AS pada tahun ini.

“Secara mayoritas, para ahli percaya bahwa kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter yang lebih ketat tidak akan memungkinkan Bitcoin untuk pulih secara tajam dalam waktu dekat. Seperti di pasar yang tidak pasti seperti ini, investor tidak akan memilih untuk berinvestasi atau membeli aset berisiko, seperti Bitcoin,” kata Tokocrypto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper