Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) sepanjang 206,65 km digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Menarik mengetahui deretan konglomerat hingga BUMN di balik mega proyek tersebut.
Jalan Tol Getaci menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden No. 109/2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.
PT JGC memiliki struktur permodalan yaitu modal dasar senilai Rp5,42 triliun, modal ditempatkan dan disetor Rp2,88 triliun. Adapun, modal dasar dibagi menjadi 54,29 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Saham utama sebesar 32,5 persen dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan saham kolektif sebesar 67,5 persen dimiliki oleh masing-masing Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group sebanyak 27,5 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) 20 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) 10 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) 10 persen.
Jasa Marga, Waskita Karya, PTPP, dan Wijaya Karya merupakan keluarga BUMN konstruksi, yang sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintah. Adapun, PT Jasa Sarana merupakan BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Investment Holding Company bergerak dalam bidang pengelolaan infrastruktur meliputi Transportasi, Energi, Telematika, Manajeman Limbah dan Infrastruktur Kesehatan.
Uniknya, dalam struktur kepemilkan Jasa Sarana, terdapat Grup Bakrie dan CMNP. Perincian pemegang saham Jasa Sarana ialah Pemerintah Provinsi Jawa Barat 79,11 persen, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) 16,95 persen, PT Bakrie Infrastructure 3,76 persen, dan PT Indec Internusa 0,18 persen. Adapun, sebagian saham CMNP dimiliki oleh Jusuf Hamka.
Sementara itu, Gama Group bersama PT Daya Mulia Turangga (DMT) juga menggarap proyek Tol Solo—Jogja—YIA Kulonprogo senilai Rp26,6 triliun. Gama Group merupakan perusahaan yang didirikan oleh Martua Sitorus bersama saudaranya, Ganda Sitorus. Perusahaan ini mulanya bergerak di bidang kelapa sawit dan belakangan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai sektor, seperti properti dan semen.
Baca Juga
Martua sendiri lebih dikenal sebagai pendiri Wilmar International Ltd. yang berbasis di Singapura. Perusahaan tersebut didirikan Martua bersama rekannya Kuok Khoon Hong alias William pada 1991. Kuok tak lain merupakan keponakan dari pengusaha kenamaan Malaysia Robert Kuok.
Sementara itu, jalan tol Getaci sepanjang 206,65 kilometer itu akan mulai dikonstruksi pada akhir 2022 dan ditargetkan selesai pada 2024 untuk tahap pertama. Pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap terbagi atas 4 seksi yang dimulai dari titik awal Gedebage Junction d Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap memakan investasi senilai Rp56 triliun dengan masa konsesi 40 tahun akan melewati dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Jawa Tengah. Diharapkan jalan bebas hambatan ini akan dapat meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, dan memperlancar distribusi barang dan jasa di koridor selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dilansir dari unggahan Instagram Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebutkan bahwa jalan tol sepanjang 206,65 km yang melintasi dua provinsi itu sudah mengalami kemajuan perkembangan.
Dalam unggahan itu disebutkan bahwa progres pembangunan Jalan Tol Getaci sudah dilakukan penetapan lokasi (penlok) wilayah Jawa Barat, dan dilanjutkan penlok di Jawa Tengah.
Setelah proses penlok dilakukan, nantinya proses pengadaan tanah akan mulai dilakukan agar dapat dimulai proses konstruksi.
"Hingga selanjutnya dapat dimulai pembangunan Tol Getaci pada 2022 ini," tulis BPJT dalam unggahannya yang dikutip pada Rabu (11/1/2023).