Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jack Ma Lepas Kendali Ant Group, Saham Alibaba Melesat 6,42 Persen Pekan Ini

Saham Alibaba di bursa saham Hong Kong ditutup menguat 1,71 persen pada perdagangan Jumat (13/1/2023) dan naik 6,42 persen sepanjang pekan ini.
Jack Ma, yang kekayaan pribadinya mencapai US$55 miliar, menghilang dari pandangan publik selama hampir tiga bulan setelah komentarnya tentang aturan keuangan global. /Bloomberg
Jack Ma, yang kekayaan pribadinya mencapai US$55 miliar, menghilang dari pandangan publik selama hampir tiga bulan setelah komentarnya tentang aturan keuangan global. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Saham raksasa e-commerce China Alibaba Group Holding terus menguat sepanjang pekan ini usai juga melonjak usai crazy rich Jack Ma melepas hak kendalinya di Ant Group.

Berdasarkan data Bloomberg, saham Alibaba yang terdaftar di bursa AS ditutup menguat 3,41 persen ke level US$117,01 pada perdagangan Jumat (13/1/2023). Sepanjang pekan ini, saham Alibaba menguat 4,25 persen.

Sementara itu, saham Alibaba di bursa saham Hong Kong juga ditutup menguat 1,71 persen pada perdagangan Jumat, dan naik 6,42 persen sepanjang pekan ini.

Alibaba mendapat dorongan setelah sang pendiri, miliarder China Jack Ma setuju untuk menyerahkan hak kendali atas Ant Group. Jack Ma tidak akan lagi mengendalikan Ant Group setelah pemegang saham raksasa fintech tersebut setuju untuk membentuk kembali struktur kepemilikan sahamnya, menurut pernyataan yang dirilis oleh perusahaan seperti dilansir dari CNN International.

Usai dikabarkan melepas kendali perusahaan besutannya, Jack Ma akan memiliki sekitar 6,2 persen hak suara setelah penyesuaian pengendali Ant Group, berdasarkan perhitungan Bloomberg.

Jack Ma melepaskan hak kendali di Ant Group karena miliarder tersebut mundur dari kerajaan perusahaan teknologinya setelah mengalami dampak dari tindakan keras pemerintah China.

Berdasarkan pengumuman resmi pada pekan lalu, Ant Group yang merupakan induk dari Alipay ini menawarkan 10 orang, termasuk pendiri, manajemen dan staf, hak suara secara independen, yang secara efektif menghilangkan kendali Ma atas perusahaan. Penyesuaian tersebut tidak akan mengubah kepentingan ekonomi setiap pemegang saham.

Ma telah menghilang dari sorotan publik sejak memberikan pidato yang mengkritik regulator China saat IPO Ant dibatalkan pada tahun 2020. Banyak rekannya telah melepaskan peran formal perusahaan mereka dan meningkatkan sumbangan untuk amal agar sejalan dengan visi pencapaian Presiden Xi Jinping.

Sejak saat itu, Ant berfokus pada perombakan operasi bisnisnya untuk menenangkan hati regulator. Ini termasuk meningkatkan basis modalnya untuk afiliasi pinjaman konsumennya, bergerak untuk membangun firewall dalam ekosistem yang mengarahkan lalu lintas dari platform pembayaran Alipay, dengan satu miliar pengguna, ke layanan seperti manajemen kekayaan dan pinjaman konsumen.

Adapun Goldman Sachs Group Inc. telah menambahkan Alibaba ke dalam daftar penilaian (conviction list). Analis Goldman menilai yang terburuk telah berlalu, setelah dua tahun mengalami penurunan pendapatan, dengan pemulihan pendapatan iklan diharapkan mengikutinya.

Pakar strategi di Goldman dan Morgan Stanley telah meningkatkan pandangan mereka tentang banyak nama-nama perusahaan teknologi besar. Hal ini berkat pembukaan kembali China yang lebih cepat dari perkiraan dan lingkungan peraturan yang normal.

“Investor dapat melihat ini sebagai langkah maju yang besar dalam menghilangkan peraturan yang menggantung sejak kegagalan IPO Ant,” kata Willer Chen, analis senior di Forsyth Barr Asia Ltd, seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (14/1/2023).

Jefferies Financial Group Inc. menaikkan target harga saham Alibaba di Hong Kong dan AS pada Minggu. Ia mengatakan perusahaan akan mendapat manfaat dari layanan berkualitas dan harga yang kompetitif saat ekonomi China dibuka kembali.

Namun, lanskap untuk perusahaan teknologi telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dengan pengawasan peraturan yang lebih ketat terhadap perlindungan data, game online, serta dorongan untuk mengurai investasi di perusahaan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper