Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Mulai Berkilau, Siap-siap Harga Saham United Tractors (UNTR) Terpoles?

Harga emas melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2022. Mampukah kilau logam memoles saham UNTR?
Alat berat merek Komatsu. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) mulai menunjukkan sinyal rebound setelah sempat terkoreksi ke level Rp24.000.

Tren negatif tengah melanda pergerakan harga saham UNTR pada awal 2023. Data menunjukkan pergerakan terkoreksi 4,22 persen dalam 5 hari terakhir.

Kendati demikian, harga saham UNTR mampu menguat dalam dua sesi perdagangan terakhir. Tercatat, pergerakan naik masing-masing 2,17 persen pada 5 Januari 2023 dan 1,22 persen ke level Rp24.975 pada 6 Januari 2023.

Adapun, harga saham UNTR ditutup di level Rp26.075 pada akhir Desember 2022.

Tren positif pergerakan harga saham UNTR sejalan dengan mahar emas di pasar global. Tercatat, logam mulia menguat tajam pada akhir perdagangan Jumat (6/1/2023).

Dilansir dari Antara Senin (9/1/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$29,10 atau 1,58 persen menjadi ditutup pada US$1.869,70 per ounce, setelah mencapai puncak sesi di US$1.874,80, merupakan level tertinggi sejak 17 Juni 2022.

Selama pekan ini, harga emas berjangka terangkat 2,40 persen, naik untuk keenam kalinya dalam tujuh minggu.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma mengatakan pihaknya sedang aktif mencari aset tambang nikel dan emas dengan cadangan minimal 200 ton. Selain itu, UNTR juga melakukan pencarian aset tembaga di Australia dan Kanada.

Dalam sebuah wawancara, Frans mengatakan saat ini perseroan mengantongi 75 persen dari total pendapatannya berasal dari pertambangan dan jasa angkut batu bara.

Tekanan ekonomi makro pada tahun depan, seperti meningkatnya inflasi, dapat menopang uptrend untuk investasi safe haven.

Sampai dengan September 2022, pertambangan batu bara memberikan kontribusi 27 persen terhadap pendapatan perseroan. 

Adapun, mesin konstruksi dan kontraktor penambangan, menyumbang masing-masing 30 persen dan 36 persen. Pertambangan emas menyumbang 6 persen, dan sisa 1 persen dikontribusikan dari industri konstruksi.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper