Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Sosis Kibif (BEEF) Berencana Cari Investor Baru, Mengapa?

PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) berencana mencari investor baru untuk menyelesaikan permasalahan nilai buku yang negatif sejak 31 Maret 2021.
Direktur BEI Hasan Fawzi (kedua kanan) bersama Direktur Fithri (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk. Yustinus Sadmoko (kanan), Direktur Independen Frederik Wattimena (kiri) dan Direktur Juanita Gracianti Adoe (tengah) disela-sela pencatatan saham perdana, di Jakarta, Kamis (10/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur BEI Hasan Fawzi (kedua kanan) bersama Direktur Fithri (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk. Yustinus Sadmoko (kanan), Direktur Independen Frederik Wattimena (kiri) dan Direktur Juanita Gracianti Adoe (tengah) disela-sela pencatatan saham perdana, di Jakarta, Kamis (10/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) berencana mencari investor baru untuk menyelesaikan permasalahan nilai buku yang negatif sejak 31 Maret 2021.

Manajemen BEEF menyatakan telah menyiapkan lima strategi untuk menyelesaikan permasalahan atas nilai buku perseroan yang negative sejak 31 Maret 2021. Pada laporan keunagan September, ekuitas BEEF tercatat minus hingga Rp234,47 miliar.

Oleh sebab itu, perseroan berencana mencari investor baru untuk menyudahi masalah tersebut. Selain itu, Manajemen BEEF juga berencana melakukan pemanfaatan kembali asset,-mengaktifkan kembali unit usaha.

Manajemen BEEF juga akan memproduksi kembali semua produk-produk yang telah ada dan melakukan penetrasi pasar kembali.

Di sisi lain, emiten pengolahan makanan itu juga mengalami tren penurunan pendapatan. Berdasarkan catatan BEI, penjualan BEEF per 30 September 2022 dibandingkan dengan per 30 September 2021 mengalami penurunan sebesar Rp102 miliar.

Sementara itu, penurunan yang terjadi per 30 September 2021 jika dibandingkan dengan per 30 September 2020 yakni sebesar Rp556 miliar. Bila ditelaah, penurunan penjualan terutama dikontribusi oleh penurunan pendapatan berdasarkan kategori distribusi dan penjualan sebesar Rp64 miliar atau 93,82 persen dan kategori pengolahan makanan sebesar Rp63 miliar atau 77,29 persen.

Manajemen BEEF menyatakan perseroan mengalami kerugian atas beban bahan baku yang sangat mahal. Hal itu berimbas pada produksi yang mengalami penurunan dan penjualan produk pun banyak terhambat.

“Rencana Perseroan untuk menambah segment pendapatan, dijalankan kembali Sewa Kandang, menerima Maklon dari Pihak ketiga, menjalankan Import Sapi, Penjualan produk di eCommerce Market Place,” tulis manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper