Bisnis.com, JAKARTA – Gejolak harga pangan kembali menekan industri dalam negeri. Konsumen terus dibuat meringis. Belum selesai gejolak harga minyak goreng hingga tahu dan tempe, kali ini giliran harga daging sapi yang mulai naik di pasaran.
Para pedagang daging sapi di kawasan Jabodetabek yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) akan melakukan aksi mogok berjualan serentak selama lima hari terhitung 29 Februari hingga 4 Maret 2022.
Mengutip informasi dari laman infopangan.jakarta.go.id, Jumat (25/2/2022), harga rata-rata daging sapi murni (Semur) di DKI Jakarta menembus menjadi Rp132.093/kg.
Terlebih saat ini Tanah Air juga masih banyak bergantung pada suplai daging sapi impor seperti salah satunya dari Australia. Lalu bagaimana dampaknya terhadap emiten di sektor tersebut?
Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) Yustinus Sadmoko mengatakan saat ini harga beli sapi bakalan hidup mencapai US$4,20 atau sekitar Rp63.000/kg sementara itu harga jual di kisaran Rp53.000.
“Jadi kami posisi pengusaha sapi masih tekor. Harga jual sapi itu yang membentuk harga daging di pasaran. Basanya harga daging di pasar kisarannya 2,5—3 kali harga sapi hidup,” katanya, Jumat (25/2/2022).