Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Koreksi Berakhir, Saham GOTO Kembali Memikat Investor?

Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham teraktif di pasar modal pada awal tahun ini melampaui BBCA dan BBNI.
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham teraktif di pasar modal pada awal tahun ini melampaui BBCA dan BBNI. Kedua emiten bank ini adalah penghuni tetap jajaran 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. .

Pada perdagangan Selasa (3/1/2022), nilai transaksi atau turnover saham GOTO mencapai Rp262,5 miliar. Berdasarkan data RTI, nilai transaksi itu hanya kalah dari dua big caps lain yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO). Masing-masing saham mencatatkan nilai turnover senilai Rp463 miliar dan Rp337 miliar. Akan tetapi, BBRI dan ADRO parkir di zona merah dengan pelemahan 0,41 persen dan 1,95 persen.

Sementara itu, saham GOTO mampu menguat 2,15 persen ke posisi Rp95. Jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 2,8 miliar lembar dengan frekuensi transaksi 21.069 kali.

Adapun saham GOTO mampu melampaui nilai transaksi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp180 miliar.

Selain BBCA, ada pula saham big caps lain yang terlampaui seperti BBNI sebesar Rp113 miliar, ASII sebanyak Rp116 miliar dan juga TLKM Rp220 miliar.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis menyebut saham GOTO kini dalam posisi undervalue. Hal itu yang membuat investor kembali percaya diri masuk dalam saham teknologi tersebut. "Untuk rekomendasi saat ini sedang kami kaji. Tetapi, saham GOTO berada dalam posisi undervalue," katanya kepada Bisnis pada Selasa (3/1/2022).

Sementara itu, dari sisi price earning ratio (PER) kini saham GOTO berada di posisi minus 4,07 kali dengan rasio price book value (PBV) 0,78 kali.

Nico berpendapat investor saat ini sedang mencari celah dan timing yang tepat untuk masuk ke saham GOTO. Hal itu yang membuat saham teknologi itu kembali memiliki daya pikat. Terutama setelah sentimen lock up saham mulai mereda. Adapun katalis positif lain adalah potensi saham GOTO masuk dalam dua indeks global FTSE dan MSCI.

"Sepertinya tren penurunan ini mungkin sudah selesai, atau masih berlangsung tapi dengan skala yang lebih rendah. Mengingat harga saham yang begitu rendah, wajar jika investor lain mulai melirik," ungkapnya.

Nico pun meyakini kinerja kuartal IV GOTO akan menjadi lebih baik setelah perbaikan operasional.

Sebelumnya, Presiden GOTO Patrick Cao mengungkapkan perseroan tengah mengincar masuk dalam indeks global. Akan tetapi, dia tidak memerinci indeks mana yang akan dituju.

Namun, GOTO telah Menerima rating AA dari MSCI untuk kinerja ESG Perseroan. Mereka dinilai telah melakukan aksi melawan perubahan iklim, dan berada pada kuartal atas untuk keamanan data, privasi pengguna, dan pengelolaan tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper