Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini, Selasa (3/1/2023) berpeluang naik memanfaatkan proyeksi pelemahan dolar AS dan ancaman resesi yang membuat investor memburu aset aman.
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berakhir naik US$8,98 ke level US$1.823,61 pada hari Jumat pekan lalu yang dipicu oleh sentimen melemahnya dolar AS. Hal itu terjadi karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih rendah dari Federal Reserve AS.
Pasar komoditas ditutup pada hari Senin kemarin. Hari ini, emas berpeluang dibeli menargetkan resistance di US$1.835 di tengah outlook melemahnya dolar AS.
"Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level US$1.822, berpeluang dijual menguji support di US$1.820. Potensi rentang perdagangan sesi Asia di US$1.820 - US$1.835," papar Monex.
Dari dalam negeri, harga emas di pegadaian pada perdagangan Selasa (3/1/2023) terpantau stagnan untuk cetakan Antam dan untuk cetakan UBS terlihat terlihat turun.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp583.000, masih sama dengan harga kemarin. Kemudian emas 24 karat cetakan UBS dengan ukuran yang sama dijual pada harga Rp542.000, atau turun Rp4.000 dibandingkan harga kemarin.
Baca Juga
Untuk emas Antam 24 karat ukuran 1 gram, Pegadaian menjual seharga Rp1.062.000 dan emas 24 karat UBS dijual seharga Rp1.015.000, turun Rp8.000 dibandingkan dengan harga kemarin.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 14.45 WIB, harga emas spot naik 1,37 persen atau 25,01 poin menjadi US$1.849,03 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2023 meningkat 1,6 persen atau 29,3 poin menuju US$1.855,5 per troy ounce.
Pukul 12.55 WIB, harga emas spot naik 0,9 persen atau 16,48 poin menjadi US$1.840,5 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2023 naik 1,11 persen atau 20,3 poin menuju US$1.846,5 per troy ounce.
Pukul 10.08 WIB, harga emas spot naik 0,92 persen atau 16,83 poin menjadi US$1.840,85 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Februari 2023 meningkat 1,03 persen atau 18,9 poin menuju US$1.845,1 per troy ounce.