Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Tersenyum Puas, Rights Issue SMGR dan BRIS Kantongi Rp10,4 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir puas PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan serapan rights issue.
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir puas PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan serapan rights issue dengan total dana yang diraih mencapai Rp10,4 triliun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan aksi korporasi rights issue dimaksudkan menjaga permodalan BUMN agar tidak bergantung terlalu besar pada utang. Strategi ini penting untuk mendorong potensi perluasan bisnis BUMN ke depan.

"Jangan dibilang utang lagi, yang namanya aksi korporasi kan macam-macam, apakah menambah modal dari peran pemerintah, penambahan modal dari aksi korporasi pasar, kemitraan strategis, dan lain-lain," ujar Erick dalam keterangan, Kamis (29/12/2022).

Bauran pengelolaan keuangan BUMN itu telah membawa perusahaan negara tersebut semakin sehat secara keseluruhan. Secara umum, Erick menurunkan beban utang BUMN dari 38 persen menjadi 34 persen, sehingga rata-rata BUMN kini memiliki postur keuangan 60 persen dari modal, dan sisanya dari utang. Padahal biasanya, perusahaan lain dikelola dengan kompsisi 70 persen utang dan 30 persen modal.

“Kami sudah membuktikan bagaimana profitabilitas BUMN dari Rp124,7 triliun tahun lalu menjadi naik Rp155 triliun padahal baru 9 bulan pertama tahun 2022. Kontribusi kita melalui dividen juga naik pada saat Covid-19, lebih tinggi Rp68 triliun, menjadi Rp1.198 triliun dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya Rp1.130 triliun,” ujarnya.

Erick menegaskan, pihaknya tidak sembarangan memberikan lampu hijau bagi BUMN yang ingin melakukan rights issue. Penambahan modal ditujukan bagi BUMN dengan industri yang memiliki prospek dan potensi baik ke depan.

“Untuk memperluas bisnis, berarti permodalan harus kuat, dan bisnis serta masa depan harus bagus. Jangan hanya tambah-tambah modal, tetapi sunset industry. Perkuat modal karena memang ada investasi baru yang menjanjikan dan bukan hanya membuat proyek,” ujar Erick.

Rights Issue BRIS

Sebelumnya dikabarkan, pada 26 Desember 2022, rights issue BSI mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,4 kali. Hal ini menunjukan investor baik dari dalam dan luar negeri semakin percaya terhadap kinerja bank bersandi saham BRIS tersebut.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan aksi korporasi ini selain berhasil meningkatkan free float sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga menunjukan kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap kinerja fundamental perseroan.

“Alhamdulillah, rights issue yang kami lakukan berjalan lancar dan penyerapan saham oleh investor institusi baik domestik maupun asing serta publik sangat baik, di mana terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed atas saham yang diterbitkan sebanyak 1,4 kali pada saat penawaran," ungkap Hery.

Harga pelaksanaan rights issue Rp1.000 untuk setiap lembar saham. Dengan begitu, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PMHMETD I ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp5 triliun.

Pada rights issue ini, Bank Mandiri selaku pemilik 50,83 persen saham perseroan melaksanakan seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang memiliki 24,85 persen saham BRIS telah melaksanakan sebagian HMETD atau 500 juta saham.
 
“Proses rights issue ini menuju tahap akhir, dan harapannya dapat memperkuat struktur permodalan dengan tingkat CAR sekitar 20 persenan. Selain setingkat dengan rata-rata industri perbankan juga dapat menopang pertumbuhan pembiayaan dan layanan keuangan syariah yang semakin tumbuh pesat. Dengan demikian, insyaAllah kami akan terus melakukan ekspansi bisnis dengan masif untuk merealisasikan aspirasi besar BSI di masa depan,” lanjut Hery.
 
Pada pelaksanaan rights issue ini jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 saham baru Seri B atau sebesar 10,84 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Rights Issue SMGR

Adapun pada 28 Desember 2022, SMGR sukses melaksanakan right issue dengan total pemesanan mencapai 96,9 persen dari keseluruhan transaksi. Aksi korporasi ini menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan SMGR untuk mendukung kinerja perusahaan terutama untuk program-program ESG dan pengembangan bisnis.

SMGR berhasil menyerap rights issue porsi publik sebesar 93,68 persen setara Rp2,56 triliun, dengan begitu total dana yang diraup senilai Rp5,4 triliun.

Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan penyerapan right issue untuk porsi publik yang mencapai 93,68 persen hingga periode terakhir transaksi, menunjukkan tingginya minat dan partisipasi pemegang saham publik dan tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap SIG.

“Kesuksesan right issue ini menjadi motivasi bagi SMGR untuk terus tumbuh di tengah kondisi industri semen yang kompetitif. SMGR akan selalu berupaya mencatatkan kinerja positif sebagai bentuk tanggung jawab serta komitmen Perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” kata Vita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper