Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memanfaatkan sinyal pencabutan kebijakan Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahun depan oleh pemerintah untuk memperluas ekspansi dalam jangka pendek dan panjang.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan jika sinyal pemberhentian kebijakan PPKM tetap membuat KLBF memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahun mendatang akan lebih besar. Meski tidak menyebutkan angka pasti, namun secara persentase akan lebih baik dibandingkan 2022.
Ia juga membenarkan jika belakangan ini mobilitas masyarakat sudah mulai meningkat dengan dilonggarkan PPKM, hal ini berdampak positif pada mulai bergeraknya roda ekonomi berbagai tingkatan.
"Pemulihan ekonomi diharapkan lanjut ke 2023 sehingga bisa mengurangi tekanan negatif dari ekonomi global," katanya kepada Bisnis, Selasa (27/12/2022).
Lebih lanjut, pihaknya mengklaim akan terus melakukan ekspansi bidang kesehatan jangka pendek dan panjang dengan memberikan akses kesehatan seluas-luasnya ke berbagai daerah menuju kemandirian obat dan alat kesehatan Indonesia.
"Prioritaskan investasi di area alat kesehatan, bahan baku obat, diagnostika, digital kesehatan dan produk nutrisi serta herbal Indonesia," lanjutnya.
Baca Juga
Kalbe terus membangun ekosistem kesehatan, kata Vidjongtius, mulai dari aksi preventif sampai ke kuratif.
Sebagai informasi, KLBF beberapa waktu lalu telah mendirikan perusahaan patungan bernama Global Starway Synergy Co., Ltd beberapa waktu lalu guna memperkuat rantai pasok bahan baku untuk produk-produk farmasinya.
Pendirian perusahaan patungan tersebut melalui entitas anak usaha KLBF yaitu PT Global Chemindo Megatrading (GCM) dan Synergy Investment (SI), dimana perusahaan itu berkedudukan di Shenzen, China.
Diketahui perusahaan tersebut bergerak di bidang eksportasi dan penjualan bahan baku obat-obatan untuk manusia maupun obat-obatan untuk hewan.