Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BYAN Salip Juragan Grup Djarum Sebagai Orang Terkaya Indonesia

Bos Bayan Resources (BYAN) Low Tuck Kwong resmi menyalip juragan Grup Djarum yakni Hartono bersaudara sebagai orang terkaya di Indonesia.
Low Tuck Kwong pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) - Istimewa
Low Tuck Kwong pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bos PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yakni Low Tuck Kwong berhasil mengungguli pemilik Grup Djarum, yakni Hartono bersaudara, sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Mengutip data Forbes, Minggu (25/12/2022), Low Tuck Kwong yang merupakan juragan batu bara tersebut berada di urutan pertama orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$25,5 miliar.

Sementara itu, Budi Hartono terpantau berada di urutan kedua orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$22,1 miliar dan Michael Hartono di urutan ketiga dengan total kekayaan US$21,3 miliar.

Sebelumnya, pada 8 Desember 2022, Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan Low Tuck Kwong masih berada di urutan kedua dengan total kekayaan US$12,1 miliar dari hanya US$2,55 miliar pada 2021 ketiban durian runtuh dari kenaikan harga batu bara.

Adapun, Hartono bersaudara di peringkat satu dengan total kekayaan gabungan mencapai US$47,7 miliar, terlebih setelah mengantar e-commerce Blibli, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), untuk initial public offering (IPO).

Sebagai orang terkaya di Indonesia nomor wahid saat ini, Low Tuck Kwong tak hanya mendapat pundi-pundi cuan dari sektor batu bara, tapi juga dari kontribusinya di perusahaan energi terbarukan di Singapura Metis Energy dan perusahaan sistem kabel bawah laut SEAX Global.

Sementara itu, orang terkaya di Indonesia urutan keempat ada Sri Prakash Lohia dengan total kekayaan US$7,6 miliar, dan Prajogo Pangestu menyusul dengan total kekayaan US$5 miliar.

Sebelumnya, pada pekan lalu, kapitalisasi pasar emiten batu baranya yakni BYAN berhasil menyalip kapitalisasi pasar PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) pada penutupan perdagangan Selasa (20/12/2022).

Jumlah kapitalisasi pasar BYAN naik menjadi Rp543 triliun, meninggalkan kapitalisasi pasar Bank Mandiri yang senilai Rp464 triliun.

Saham BYAN naik ke posisi ketiga sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar, di belakang PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan market cap Rp1.047 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan market cap Rp737 triliun.

Naiknya posisi BYAN membuat posisi BMRI turun ke peringkat keempat sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper