Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa angkutan energi PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) menyiapkan dana sekitar US$24 juta atau sekitar Rp374,25 miliar untuk belanja modal pada 2023 mendatang.
Direktur GTSI Dandun Widodo menyebutkan, bisnis model yang akan terus digalakkan oleh GTSI ke depan adalah pengangkutan gas bumi, didorong oleh penggunaan pembangkit listrik, penggunaan pemanas perumahan atau komersial, dan penggunaan industri. Untuk mendukung langkah tersebut perseroan berencana menganggarkan capex hingga US$24 Juta.
“Untuk Modal kerja atau capex di tahun 2023 dialokasikan senilai US$24 Juta,” kata Dandun dalam paparan publik, Kamis (22/12/2022).
Lebih lanjut, Dandun mengatakan dengan anggaran belanja modal tersebut GTSI akan melakukan pembelian dan menambah kapal kecil standar untuk angkutan serta melaksanakan Proyek Konversi dari LNG Carrier ke FSRU pada 2023.
Selanjutnya, pada 2025 GTSI menargetkan akan mengembangkan FSRU dan pada 2026 perseroan akan membeli pengangkut LNG ukuran kecil.
“Tahun depan capex akan membeli 1 LNG Carrier, nilainya antara US$10 juta – US$15 juta, dan akan dikonversi menjadi FSRU di mana biaya konversi US$8 juta – US$9 juta sehingga butuh sekitar hampir US$25 juta. Kita tidak mungkin mengerjakan sendiri, kalau kurang [sumber dana capexnya] kita akan lakukan pinjaman dari bank atau akan melakukan rights issue,” ungkap Dandun.
Baca Juga
Untuk kapal tambahan pada 2023 ukurannya antara 15.000-20.000 meter kubik dan bukan kapal baru, melainkan kapal bekas yang akan dikonversi jadi FSRU. Kedua LNG Carrier yang akan dikonversi dari kapal kecil dengan kapasitas regasifikasinya tergantung permintaan konsumen.
Pada 2023, GTSI menargetkan pendapatan dan laba masih setara dengan tahun ini, karena akan ada docking dua kapal yakni kapal Eka Putra dan Tri Putra.
“Proyeksi pendapatan tahun ini US$41 juta dan profit US$5,5 juta. Faktor pendorong dari seluruh kapal GTSI full utilisasinya 100 persen. Sementara kapal yang baru tahun depan baru akan terutilisasi kuaratl III/2023. Dengan dua kapal andalan kita akan docking dan itu sedikit banyak akan menurunkan kinerja meskipun tidak signifikan,” katanya.