Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Merosot Kena Jegal Saham KRYA, BRIS, dan WMPP

IHSG ditutup melemah pada perdagangan Senin (19/12/2022), ditekan saham KRYA, BRIS, dan WMPP.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – IHSG ditutup parkir di zona merah pada perdagangan Senin (19/12/2022), dengan KRYA, BRIS, dan WMPP menjadi pemberat gerak IHSG.

Mengutip data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (19/12/2022) IHSG terpantau turun 0,48 persen atau 32,49 poin ke 6.779,69. IHSG bergerak di kisaran 6.745 – 6.827 sepanjang perdagangan hari ini.

Tercatat sebanyak 189 saham menguat, 349 saham melemah, adan 170 saham stagnan dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.321,11 triliun.

Sejumlah saham yang menekan IHSG hari ini di antaranya saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) yang turun 6,70 persen atau 30 poin ke Rp418. Selanjutnya, saham PR Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) amblas 6,67 persen ke Rp1.120.

Saham WMPP, MINA, CHEM, dan MTPS juga bergerak turun lebih dari 6 persen, masing-masing 6,67 persen, 6,58 persen, 6,42 persen, dan 6,25 persen.

Adapun, saham yang mampu menguat di antaranya saham PT Eratex Djaja Tbk. (ERTX) yang berhasil naik 17,16 persen ke Rp314, saham PT Jaya Swarasa Agung Tbk. (TAYS) yang menguat 16,41 persen ke Rp745, dan saham PT PAM Mineral Tbk. (NICL) yang menguat 15,20 persen ke Rp144.

Menyusul, saham SDPC, NASI, INCF, dan ESTA juga menguat di atas 10 persen, masing-masing menguat 14,63 persen, 12,50 persen, 12,07 persen, dan 11,90 persen.

Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG masih dalam fase bearish pada perdagangan hari ini, namun ada potensi menguat ke kisaran Rp6.800-an.

“Saham-saham blue chip, terutama di sektor keuangan diperkirakan kembali menjadi penopang IHSG di pekan ini. Hal ini berkaitan dengan ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan memperlambat kenaikan suku bunga acuan di Desember 2022, sejalan dengan keputusan terbaru The Fed. Dengan demikian, IHSG diperkirakan masih akan fluktuatif, namun berpotensi rebound ke kisaran resistance 6.850–6.880,” ungkap Tim riset Phintraco Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper