Bisnis.com, JAKARTA – Harga Nikel melonjak pekan lalu imbas kerusuhan di Kaledonia Baru. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan lebih lanjut dari Prancis.
Berdasarkan data Barchart, harga nikel berjangka kontral Juli 2024 di London Metal Exchange (LME) ditutup menguat 6,44% ke posisi US$21.019 per ton pada akhir perdagangan Jumat (17/5/2024). Sepanjang pekan, harga nikel telah melonjak hingga 11,09%.
Melansir Bloomberg, Kaledonia Baru, negara kepulauan di Pasifik Selatan yang merupakan produsen nikel terbesar ketiga, dilanda aksi kerusuhan pekan lalu akibat perubahan aturan pemungutan suara.
Aksi kerusuhan ini mengganggu produksi dari penambang nikel Prancis, Eramet SA, yang menjalankan tambang nikel di negara tersebut dengan kapasitas minimum.
Produksi nikel Kaledonia Baru telah dipangkas setelah harga jatuh di tengah-tengah konsumsi yang goyah oleh sektor baterai dan lonjakan pasokan dari Indonesia.
Sejak saat itu, moratorium perizinan tambang dan sanksi terhadap logam Rusia telah membantu mendorong harga di LME kembali di atas US$20.000 per ton untuk pertama kalinya sejak September.
Baca Juga
Analis Horizon Insights Gao Yin mengatakan nikel sedang mengejar ketertinggalan harga dengan logam dasar lainnya seperti aluminium dan timah.
"Insiden di Kaledonia Baru menambah sedikit gangguan pada pasar nikel, yang juga memicu reli harga lebih lanjut,” ungkap Yin seperti dikutip Bloomberg, Minggu (19/5/2024).
Sebelumnya, kerusuhan di Kaledonia Baru telah menyebabkan pembakaran tempat usaha, mobil, penjarahan toko-toko dan pendirian barikade jalan selama tiga hari, hingga memutus akses terhadap obat-obatan dan makanan.
Prancis telah mengumumkan keadaan darurat di pulau itu, menjadikan setidaknya 10 orang sebagai tahanan rumah dan melarang aplikasi media sosial TikTok.
Adapun, tercatat tiga pemuda Kanak tewas dan petugas polisi berisi 22 meninggal karena luka tembak dalam kerusuhan tersebut. Sementara itu, aparat telah menangkap orang yang bertanggung jawab atas penembakan dua warga Kanak pada Kamis (16/5/2024).
Sebagai informasi, reformasi pemilu adalah titik konflik terbaru dalam perselisihan selama puluhan tahun mengenai peran Prancis di pulau Pasifik barat daya penghasil mineral, sekitar 1.500 km (930 mil) timur Australia.