Bisnis.com, JAKARTA — Dua emiten ritel milik pengusaha Djoko Susanto, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) kompak membagikan dividen tahun buku 2023 kepada para pemegang saham.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (16/5/2024), AMRT menetapkan dividen sebesar sebesar Rp1,19 triliun atau setara Rp28,68 per saham. Jumlah tersebut memiliki porsi 35% dari laba bersih tahun lalu.
Sementara itu, MIDI memutuskan 30% dari laba bersih 2023 yaitu Rp155,47 miliar sebagai dividen. Dengan demikian investor memperoleh dividend per share [DPS] Rp4,65 per saham.
Di tengah keputusan tersebut, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat adanya sedikit perbedaan pola gerak saham antara MIDI dan AMRT. Menurutnya, gerak saham MIDI masih cenderung di fase menurun, tetapi memiliki potensi menguat.
"Pada perdagangan hari ini disertai dengan munculnya volume pembelian dan Stochastic berpeluang golden cross dan menguat," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/5/2024).
Pada perdagangan kemarin, saham MIDI ditutup menguat 1,55% ke level Rp392. Banderol tersebut masih menunjukkan pelemahan 8,84% year-to-date (YtD). MNC Sekuritas menyematkan rekomendasi speculative buy untuk MIDI dengan target harga Rp404—416.
Baca Juga
Di sisi lain, Herditya menuturkan gerak saham AMRT diperkirakan masih di awal fase uptrend dengan pergerakan Stochastic yang berpeluang menguat di area netral. Dia pun merekomendasikan speculative buy AMRT dengan target Rp2.900—2.980.
Saham AMRT pada penutupan perdagangan Kamis (16/5) membukukan penguatan sebesar 2,15% menuju level Rp2.850 per lembar. Secara YtD, saham tersebut terkoreksi 2,73% dan melemah 1,04% selama satu bulan terakhir.
Dihubungi terpisah, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menuturkan bahwa saham MIDI berada dalam fase downtrend sementara AMRT memperlihatkan fase menanjak.
Dia menyatakan bahwa saham MIDI memiliki level support Rp372 dengan resistance Rp420 per lembar. Di sisi lain, level support saham AMRT berada di angka Rp2.740 dan resistance Rp2.970.
"Rekomendasi wait and see untuk saham MIDI dan buy on weakness untuk AMRT. Sementara itu, target harga terdekatnya pada level resistance," kata William kepada Bisnis.
***
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.