Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Terkoreksi, Saham GOTO hingga GOOD Tertekan

IHSG mencatatkan posisi terendahnya pada 6.774,48 beberapa saat setelah perdagangan dibuka di tengah pelemahan saham Gojek Tokopedia (GOTO).
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (19/12/2022). Penurunan IHSG terjadi di tengah pelemahan saham GOTO.

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka terkoreksi pada posisi 6.812,15. IHSG mencatatkan posisi terendahnya pada 6.774,48 beberapa saat setelah perdagangan dibuka

Tercatat, 143 saham menguat, 162 saham melemah dan 213 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.326,86 triliun.

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) terpantau menjadi saham dengan koreksi terbesar sejauh ini setelah turun 8,22 persen ke Rp67.

Saham lain yang terpantau melemah adalah PT Avia Avian Tbk (AVIA) yang terkoreksi 5,26 persen ke Rp630, PT GoTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang turun 3,12 persen ke level Rp93, serta PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dengan koreksi 3,6 persen ke Rp535.

Sebelumnya, tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan mencapai level resistance 7.100 pada perdagangan hari ini dan support di 6.980. Pasar masih dibayangi kekhawatiran akan risiko resesi karena prospek kenaikan suku bunga yang berlanjut pada 2023.

Hal ini tecermin dari pergerakan indeks-indeks Wall Street yang melemah di Jumat (16/12/2022). Dengan pelemahan ini, indeks-indeks Wall Street mencatatkan pelemahan mingguan kedua berturut-turut.

Pelemahan tersebut terutama dipicu oleh sentimen terkait dengan petunjuk dari Kepala The Fed Jerome Powell soal suku bunga. Dia memberi sinyal bahwa bahwa suku bunga acuan masih mungkin naik pada awal 2023 dan penurunan suku bunga acuan belum akan terjadi hingga 2024.

“Hal ini kembali membangun kekhawatiran resesi, khususnya di Amerika Serikat,” tulis Tim riset Phintraco Sekuritas dalam riset harian, Senin (19/12/2022).

Meski demikian, saham-saham blue chip, terutama di sektor keuangan diperkirakan kembali menjadi penopang IHSG di pekan ini. Hal ini berkaitan dengan ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan memperlambat kenaikan suku bunga acuan di Desember 2022, sejalan dengan keputusan terbaru The Fed.

“Dengan demikian, IHSG diperkirakan masih akan fluktuatif, namun berpotensi rebound ke kisaran resistance 6.850–6.880,” lanjut mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper