Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Hari Ini Bisa Menguat, Cermati Saham ANTM, INCO hingga HRUM

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan mencapai level resistance 7.100 pada perdagangan dan support di 6.980.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (19/12/2022), karena ditopang oleh saham-saham blue chip.

Tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan mencapai level resistance 7.100 pada perdagangan hari ini dan support di 6.980. Pasar masih dibayangi kekhawatiran akan risiko resesi karena prospek kenaikan suku bunga yang berlanjut pada 2023.

Hal ini tecermin dari pergerakan indeks-indeks Wall Street yang melemah di Jumat (16/12/2022). Dengan pelemahan ini, indeks-indeks Wall Street mencatatkan pelemahan mingguan kedua berturut-turut.

Pelemahan tersebut terutama dipicu oleh sentimen terkait dengan petunjuk dari Kepala The Fed Jerome Powell soal suku bunga. Dia memberi sinyal bahwa suku bunga acuan masih mungkin naik pada awal 2023 dan penurunan suku bunga acuan belum akan terjadi hingga 2024.

“Hal ini kembali membangun kekhawatiran resesi, khususnya di Amerika Serikat,” tulis Tim riset Phintraco Sekuritas dalam riset harian, Senin (19/12/2022).

Meski demikian, saham-saham blue chip, terutama di sektor keuangan diperkirakan kembali menjadi penopang IHSG di pekan ini. Hal ini berkaitan dengan ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan memperlambat kenaikan suku bunga acuan di Desember 2022, sejalan dengan keputusan terbaru The Fed.

“Dengan demikian, IHSG diperkirakan masih akan fluktuatif, namun berpotensi rebound ke kisaran resistance 6.850–6.880,” lanjut mereka.

Sementara itu, nilai tukar rupiah cenderung bertahan di kisaran Rp15.600 per dolar AS hingga Jumat (16/12/2022) sore. Agresivitas arah kebijakan moneter yang berkurang diperkirakan berpotensi mendorong penguatan rupiah mendekati level Rp15.400 per dolar AS.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan menurut Phintraco di antaranya adalah ANTM, BBNI, BMRI, INCO, TBIG, SLIS, PGAS dan HRUM.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper