Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Kamis (15/12/2022) seiring dengan adanya kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau the Fed yang menaikkan tingkat suku bunga.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.10 WIB, rupiah dibuka melemah 34,5 poin atau 0,22 persen ke Rp15.627 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,01 persen ke 103,78.
Bersama dengan rupiah mata uang kawasan Asia Pasifik yang turut melemah terhadap dolar AS pagi ini adalah baht Thailand 0,45 persen, won Korea Selatan 0,45 persen, ringgit Malaysia 0,39 persen, dolar Taiwan 0,16 persen, dolar Singapura 0,13 persen, yuan Cina 0,08 persen, peso Filipina 0,06 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,03 persen.
Sementara itu, mata uang yang terpantau menguat terhadap dolar AS adalah rupee India yang naik 0,42 persen.
Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah dipicu oleh penegasan Gubernur the Fed Jerome Powell yang menyebut kenaikan suku bunga acuan dan pengetatan kebijakan moneter masih belum selesai.
The Fed disebut melihat tekanan inflasi di AS masih tinggi lantaran masih jauh dari target 2 persen. Padahal inflasi AS sudah mulai menunjukkan penurunan.
Baca Juga
“Pasar juga mengkhawatirkan lingkungan suku bunga tinggi bisa mendorong perekonomian masuk ke masa resesi,” ujar Ariston dalam riset, Kamis (15/12/2022).
Ariston menyebut rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp15.620 dengan support di kisaran Rp15.560.