Bisnis.com, JAKARTA – Emiten yang bergerak dalam jasa investasi dan konsultasi keuangan, PT Pool Advista Tbk. (POOL) resmi mengakuisisi 49 persen saham PT Arkazh Mandiri Pratama dan menjadi pengendali.
Berdasarkan keterangan resmi yang dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten yang telah disuspensi selama 30 bulan oleh BEI ini menandatangani Akta Jual Beli pada 18 Agustus 2022 dengan Ricky Yusman.
“Akta tersbut untuk pembelian 3.430 lembar saham senilai 12,2 miliar sebagaimana dimuat dalam Akta Jual Beli nomor 10 tanggal 18 Agustus 2022,” tulis manajemen, dikutip Kamis (15/12/2022).
Lebih lanjut, manajemen POOL berharap dengan transaksi tersebut, PT Arzkazh Mandiri Pratama dapat memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan dan keberlangsungan perseroan.
“Kepemilikan perseroan atas AMP dalah 49 persen sehingga dengan demikian perseroan adalah pemegang saham pengendali atas AMP,” lanjut manajemen.
Sebelumnya, POOL terancam delisting oleh Bursa karena masa suspensi saham berkode POOL itu telah melebihi ketentuan delisting yang mensyaratkan sekurang-kurangnya selama 24 bulan. Dengan demikian, salah satu syarat tersebut telah terpenuhi bagi bursa untuk menghapus pencatatan POOL.
Baca Juga
Berdasarkan pengumuman Bursa No. Peng-00066 BEI.PP3/12-2022, masa suspensi saham PT Pool Advista Indonesia Tbk (Perseroan) telah mencapai 30 bulan pada tanggal 12 Desember 2022.
Saat ini mayoritas saham POOL masih didominasi oleh masyarakat yang sebesar 83,60 persen. Adapun PT Asabri (Persero) menduduki urutan kedua dengan jumlah saham 7,43 persen. Sisanya adalah PT Anugrah Semesta Investama sebesar 5,68 persen, dan PT Advista Multi Artha sebesar 3,29 persen.
Sedangkan untuk kinerja keuangannya sendiri, POOL membukukan pendapatan Rp11,06 miliar hingga periode 30 September 2022. Terjadi kenaikan signifikan dari pendapatan Rp6,46 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
jumlah beban terpantau turun menjadi Rp2,69 miliar dari Rp13,19 miliar membuat laba sebelum pajak penghasilan Rp8,36 miliar dari rugi sebelum pajak penghasilan Rp6,73 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan laba tahun berjalan mencapai Rp8,36 miliar dari rugi tahun berjalan Rp6,73 miliar yang diderita tahun sebelumnya