Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada pembukaan Rabu (14/12/2022) setelah ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin.
IHSG dibuka menguat 0,45 persen atau naik 30,56 poin pada pembukaan ke level 6.840,88. Indeks melanjutkan penguatan ke 6.848,13 sesaat setelah pembukaan dengan 160 saham menguat, 58 saham melemah, dan 248 saham stagnan.
Saham GOTO masih yang paling aktif ditransaksikan pada awal perdagangan. Saham GOTO yang diperjualbelikan mencapai 794,1 juta lembar sampai pukul 09.02 WIB atau setara Rp81,1 miliar. GOTO melanjutkan kenaikan sebesar 2 persen ke level Rp102 per saham. Namun,hanya berselang beberapa menit kemudian, pada 09.15 WIB, saham GOTO berbalik arah anjlok 3 persen ke Rp98.
Mayoritas saham berkapitalisasi besar juga terpantau menguat dengan ASII yang naik 2,15 persen ke harga Rp5.950 per saham, kemudian BMRI naik 1,77 persen ke harga Rp10.075 per lembar, kemudian ADRO dan TLKM naik masing-masing 1,34 persen dan 1,33 persen.
Tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan hari ini dengan level resistance 6.880 dan level support di 6.720. IHSG berpeluang menutup gap ke level 6.880—6.900 pada perdagangan hari ini.
“IHSG membentuk pola white marubozu yang diikuti kenaikan volume transaksi di Selasa (13/12/2022). Pola tersebut memvalidasi sinyal rebound dari golden cross yang terbentuk pada Stochastic RSI dan potensi golden cross pada MACD. IHSG berpotensi menutup gap hingga 6.880–6.900, jika bertahan di atas 6.800,” tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (13/12/2022).
Baca Juga
Technical rebound saham GOTO pada perdagangan kemarin tercatat juga memicu penguatan sejumlah saham blue chip dengan kapitalisasi pasar besar, termasuk ASII dan TLKM. Phintraco Sekuritas menyebutkan saham-saham perbankan seperti BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI juga masuk dalam jajaran penggerak IHSG pada kemarin
Selain itu, mayoritas pelaku pasar juga meyakini bahwa The Fed akan mulai memperlambat kenaikan The Fed Rate menjadi 50 basis poin mulai Desember 2022. Keyakinan ini diperkuat dengan berlanjutnya tren moderasi inflasi di AS dalam beberapa bulan terakhir.