Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham GOTO Melesat 13,79 Persen, Ramai Transaksi Rp2,12 Triliun

Sebanyak 22,41 miliar saham GOTO ditransaksikan dengan nilai Rp2,12 triliun sampai sesi I perdagangan IHSG hari ini.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengakhiri tren pelemahannya dalam 3 minggu pada sesi I perdagangan hari ini.

Saham GOTO tercatat ditutup menguat 12 poin atau 13,79 persen ke level 99 pada sesi I perdagangan Selasa (13/12/2022).

Tercatat, sebanyak 22,41 miliar saham ditransaksikan dengan nilai Rp2,12 triliun sampai sesi I hari ini. Saham GOTO ditransaksikan dengan harga rata-rata Rp94,5 per saham.

Kapitalisasi pasar GOTO ikut naik menjadi sebesar Rp117,25 triliun pada penutupan sesi I hari ini.

Saham GOTO tercatat menguat bersama dengan penguatan IHSG hari ini yang naik 0,78 persen atau 52 poin ke level 6.786,80. Selain GOTO, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) juga melejit naik 22,12 persen ke Rp4.030. 

Tercatat sebanyak 239 saham bergerak di zona hijau, 276 saham melemah, dan 166 saham diperdagangkan stagnan hari ini.

Sebelumnya, tim riset UBS menyatakan saat ini saham GOTO masih diperdagangkan di bawah para kompetitornya.

“GoTo diperdagangkan pada 2023e EV/penjualan 2,6 kali dan EV/GMV 0,12 kali sedangkan Grab dan Sea's EV/ penjualan 2-2,5 kali dan EV/GMV 0,3-0,5 kali sehingga membuat valuasi GOTO menarik,” tulis tim riset, Selasa (13/12/2022).

Analis UBS mengakui masih ada kekhawatiran jangka pendek atas pembukaan lock up saham, tetapi secara jangka panjang ada peluang yang terbuka. Tim riset UBS menargetkan saham GOTO bisa rebound ke Rp160 per unit.

“Kami meningkatkan status GoTo dari jual menjadi beli dengan target harga baru Rp160. GoTo berada di posisi yang baik dengan nyaris memimpin di semua lini bisnis internet di Indonesia e-commerce, pesan-antar makanan, ride hailing, dan fintech,” sebut tim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper