Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,07 persen atau 73,81 poin ke level 6.818,75 pada perdagangan Rabu (7/12/2022). Saham teknologi seperti NINE dan GOTO kembali mengisi deretan saham dengan penurunan terdalam pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 147 saham menguat, 398 saham melemah, dan 164 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari, IHSG bergerak pada kisaran 6.799,30–6.892,66. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.361,15 triliun.
Saham PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) menjadi saham dengan penurunan paling dalam, yakni 9,52 persen ke level 57 per saham. Menyusul di belakangnya saham PT Panca Anugrah Wisesa Tbk. (MGLV) yang turun 9,26 persen ke level 98.
Saham lain yang terkoreksi lebih dari 6 persen pada penutupan perdagangan hari ini mencakup JKON sebesar 6,99 persen, kemudian ALTO 6,98 persen, dan GOTO turun 6,96 persen.
Pelemahan IHSG hari ini terutama disebabkan oleh koreksi pada sektor transportasi sebesar 1,73 persen, teknologi turun 1,59 persen, dan finansial turun 1,43 persen. Saham perbankan penghuni top 10 big caps juga turun di antaranya BMRI sebesar 4,82 persen, BBCA turun 2,59 persen, BBRI turun 2,06 persen, dan BBNI terkoreksi 0,52 persen.
Tim riset Phintraco Sekuritas telah memperkirakan IHSG kembali melemah pada perdagangan hari ini, setelah ditutup terkoreksi 1,36 persen ke level 6.892 pada perdagangan Selasa (6/12/2022). Tim riset Phintraco Sekuritas memperkirakan level resistance IHSG pada perdagangan besok adalah 6.960, dengan level support di 6.815.
Baca Juga
“IHSG membentuk pola black marubozu dan support break low di 6.880 pada perdagangan Selasa (6/12/2022). Secara teknikal, IHSG masih rawan pelemahan lanjutan di Rabu (7/12/2022). Support critical level berikutnya di 6,815,” tulis Phintraco Sekuritas.
Aksi jual pada sejumlah saham blue chip terpantau berlanjut pada perdagangan kemarin. Meski demikian, Phintraco Sekuritas menilai sentimen ekonomi terbaru justru relatif positif.
Teranyar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit sektor perbankan sebesar 11,95 persen secara year on year (yoy) di Oktober 2022. Non performing loan (NPL) gross turun ke 2,72 persen sejalan dengan penurunan kredit restrukturisasi Covid-19 ke Rp514,07 triliun per Oktober 2022.
“Dengan demikian, pelaku pasar dapat kembali mencermati peluang buy on support pada saham-saham perbankan, terutama yang telah memasuki overbought area,” lanjut mereka.