Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali ditransaksikan di pasar negosiasi pada hari ini, Rabu (7/12/2022), di bawah harga pasar reguler, mengikuti tren hari-hari sebelumnya
Mengutip data D'Origin, ada sejumlah transaksi crossing di pasar negosiasi hari ini. Salah satunya ialah saham GOTO di harga Rp81 per saham senilai Rp352,27 miliar, meneruskan tren hari-hari sebelumnya. Kemarin, saham GOTO di mengalami transaksi crossing di harga Rp80 per saham senilai Rp792,27 miliar.
Sebelumnya pada Senin (5/12/2022), juga terjadi trsansaksi crossing saham GOTO di harga Rp50 dengan nilai transaksi Rp220,06 miliar.
Selain GOTO, saham lainnya yang mencatatkan transaksi crossing atau transaksi tutup sendiri hari ini ialah NOBU Rp572,39 miliar, ULTJ Rp453,55 miliar, TLKM Rp432,35 miliar, BMRI Rp361,14 miliar, BRMS Rp315,04 miliar, BBRI Rp271,09 miliar, SMMA Rp255,29 miliar, SSMS Rp186,61 miliar, dan BBCA Rp106,29 miliar.
Sementara itu, di pasar reguler saham GOTO anjlok 6,96 persen atau 8 poin ke level Rp107 hari ini. Saham GOTO pun mentok ARB atau batas terendah harian. Tercatat, saham GOTO sudah melemah 13 sesi beruntun, dan mengalami ARB 8 sesi beruntun.
Mengutip data RTI, broker yang paling banyak mentransaksikan saham GOTO hari ini ialah PT CGS-CIMB Sekuritas (YU). Penjualan saham GOTO oleh CGS-CIMB Sekuritas mencapai 3,4 miliar saham dan pembelian sedikit di bawahnya.
Baca Juga
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara dan menjelaskan kebijakannya terkait penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) secara beruntun.
Terkait dengan saham GOTO yang menyentuh auto rejection bawah (ARB) beruntun, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyampaikan pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.
Menurutnya, tindakan bursa atas pergerakan harga saham perusahaan tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran.
"Apabila terdapat indikasi tersebut, Bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," Jelas Nyoman, Senin (5/12/2022).