Mau Gelar Public Expose, GoTo Eksplorasi Rencana Private Placement

Pelaksanaan private placement masih dalam kajian perseroan, dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi, kondisi pasar modal, dan kebutuhan perseroan.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo dalam acara paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), Selasa (15/3/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menegaskan masih menjajaki rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD atau private placement dengan mempertimbangkan kondisi pasar.

Hal itu terungkap dalam dokumen presentasi GoTo yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia) pada Rabu ini (7/12/2022) guna melaksanakan Paparan Publik Insidentil (Incidental Public Expose) pada Kamis besok (8/12/2022) pukul 14.00-15/30 WIB, secara online di Jakarta, dengan alamat pendaftaran investor melalui link ini http://bit.ly/PubexGoto.

“Waktu pelaksanaan [private placement] masih dalam kajian perseroan, dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi, kondisi pasar modal, dan kebutuhan perseroan,” tulis manajemen GoTo, dikutip dari dokumen resmi di BEI.

Perseroan sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan saham baru dalam rangka PMTHMETD ini.  Jumlah maksimum saham yang dapat diterbitkan yakni mencapai 118,43 miliar saham atau tepatnya 118.436.392.950 (10% dari modal ditempatkan dan disetor).

Persetujuan diberikan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 28 Juni 2022. Dalam keterbukaan informasi 28 Juni lalu, manajemen GoTo sudah menyampaikan bahwa aksi private placement tersebut memang dilaksanakan dalam 1 tahun sejak tanggal persetujuan. Artinya GoTo wajib melakukan aksi korporasi tersebut sebelum 28 Juni 2023.

Direktur Utama GoTo Group Andre Soelistyo mengatakan perseroan akan terus menjalankan bisnis dengan memperhatikan kepentingan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan di dalam ekosistem GOTO.

“Kami bersyukur telah menyelenggarakan RUPST pertama GoTo sebagai perusahaan terbuka dengan baik. Kami akan terus menjalankan bisnis dengan memperhatikan kepentingan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan di dalam ekosistem kami," kata Andre saat itu, Selasa (28/6/2022).

Para pemegang saham juga menyetujui rencana perusahaan untuk melakukan private placement sebanyak-banyaknya 10%, dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan, untuk dilaksanakan dalam satu tahun sejak tanggal persetujuan.

Kinerja

Secara performa bisnis, khusus periode Q3-2022, rugi EBITDA yang disesuaikan turun 10% menjadi Rp 3,7 triliun, dibandingkan dengan rugi kuartal II-2022 sebesar Rp4,1 triliun.

Dengan demikian GoTo membukukan perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebanyak tiga kuartal berturut-turut. Jumlah ini setara dengan penurunan rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar 11% dibandingkan dengan rugi EBITDA yang disesuaikan senilai Rp 4,2 triliun pada  kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Adapun selama 9 bulan tahun ini, GTV GoTo mencapai Rp 451,47 triliun dari periode yang sama tahun tahun lalu Rp 324,94 triliu (proforma), naik 38,94%, sedangkan pendapatan kotor juga naik 42,01% menjadi Rp 16,63 triliun dari sebelumnya Rp 11,71 triliun (proforma).

Tiga lini utama bisnis GoTo yakni Gojek, Tokopedia, dan GTF juga membukukan kinerja impresif di 3 bulan hingga September 2022. Layanan on-demand via Gojek mencatatkan GTV sebesar Rp 15,7 triliun naik 24% yoy, sementara pendapatan bruto Gojek Rp 3,5 triliun, naik 31% yoy. Nilai GTV dari layanan e-commerce lewat Tokopedia naik 15% yoy menjadi Rp 69,9 triliun, dan pendapatan bruto juga tumbuh 27% yoy menjadi Rp 2,2 triliun.

Sementara itu GTV dari lini teknologi keuangan atau financial technology (fintech) melalui GTF (termasuk di dalamnya Gopay) mencapai Rp 97,1 triliun, melesat 78% yoy, dan pendapatan bruto nik 48% yoy menjadi Rp 400 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper