Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan Selasa (6/12/2022) di zona merah dengan pelemahan 1,76 persen ke posisi 597,35. Pergerakan Indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup melemah 1,36 persen ke zona 6.800-an.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun 10,72 poin. Indeks bergerak di level terendah 593,65 dan tertinggi di label 608,07.
Dari 27 konstituen, hanya terdapat 2 saham yang ditutup di zona hijau, 2 saham stagnan dan 23 saham lainnya parkir di zona merah.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) menjadi saham dengan penurunan terdalam di antara konstituen indeks Bisnis-27 dengan pelemahan 6,82 persen atau turun 525 poin ke harga 7.175 per saham. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyusul di belakang dengan koreksi 6,25 persen sehingga parkir di 3.600 per saham.
Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)) terpantau ikut turun dengan koreksi 4,61 persen sehingga mengakhiri perdagangan di 1.965 per saham. Posisi penurunan terdalam selanjutnya ditempati CTRA dan ESSA dengan pelemahan masing-masing 3,48 persen dan 3,45 persen.
Selanjutnya terdapat TBIG, AKRA, dan TOWR dalam jajaran saham yang melemah di penutupan, dengan koreksi masing-masing sebesar 2,92 persen, 2,86 persen, dan 2,62 persen.
Baca Juga
Sementara itu, segelintir saham penghuni Indeks Bisnis-27 yang menguat adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang naik sebesar 0,79 persen. Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,23 persen.
Saham konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Indofood sukses Makmur Tbk. (INDF) terpantau stagnan di harga 4.740 dan 6.775 per saham.
Sementrara itu, IHSG ditutup turun 1,36 persen sehingga parkir ke level 6.892,57. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.862,56 sampai dengan 6.987,36.
Sebanyak 122 saham ditutup menguat, 461 saham turun, dan 123 saham mengakhiri perdagangan di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Pelemahan terpantau terjadi di semua sektor, kecuali sektor energi yang naik 0,54 persen. Sektor industri dasar turun 2,61 persen, kemudian infrastruktur turun 2,83 persen, dan properti turun 1,62 persen. Sektor teknologi juga turun 1,54 persen dan kesehatan turun 1,46 persen.