Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Citibank Singapore Jadi Investor GOTO Usai Lock Up Terbuka

Nama Citibank Singapore mendadak muncul sebagai pemegang saham strategis PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Nama Citibank Singapore mendadak muncul sebagai pemegang saham strategis PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Berdasarkan dara KSEI, Selasa (6/12/2022), Citibank Singapore S/A Goverment of Singapore tercatat menggenggam 5,80 persen saham GOTO. Jumlah itu setara dengan 68,71 miliar saham perseroan.

Bila ditelaah, Citibank sedikit banyak mengambil alih saham yang dikempit oleh Goto Peopleverse Fund. Institusi pengelola saham milik karyawan GOTO itu mulai melepas kepemilikannya setelah lock up saham dibuka. Pelepasan saham sejalan dengan dimulainya exercise ESOP oleh karyawan.

Porsi kepemilikan saham Goto Peopleverse Fund kini berkurang menjadi 7,65 persen atau setara 90,59 miliar saham. Dari posisi sebelumnya 9,03 persen atau setara 106,90 miliar saham. Dengan demikian porsi saham yang dilepas setara 16 miliar saham.

Adapun Citibank Singapore menjadi salah satu investor strategis anyar yang menjadi pemegang saham mayoritas emiten teknologi itu setelah lock up saham dibuka.

Sebagai informasi, pada perdagangan kemarin (5/12), total transaksi saham GOTO mencapai Rp241,5 miliar, melibatkan 4,6 miliar lembar saham dan diperdagangkan sebanyak 9.615 kali. Jika data perdagangan ini diurai, turnover di pasar negosiasi tinggi menembus Rp220 miliar. Lalu sisanya hanya Rp21 miliar terjadi di pasar reguler.

Berdasarkan data RTI jumlah lembar saham GOTO yang berpindah tangan di pasar reguler hanya sebanyak 174,2 juta lembar. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan di pasar negosiasi yang mencapai lebih dari 4,4 miliar lembar. 

Data tersebut menunjukkan perpindahan saham kemungkinan besar terjadi antara pemegang saham lama dan investor baru yang sudah mencapai kesepakatan secara bilateral. Indikasinya bisa terlihat dari sekuritas yang bertransaksi dan jumlah lot saham yang dilepas dalam satu kali transaksi.    

Selain itu investor asing mulai memborong saham GOTO di harga rendah. Pada perdagangan kemarin, investor asing mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp53 miliar di seluruh pasar. Pembelian di pasar negosiasi tercatat Rp52,14 miliar sedangkan di pasar reguler Rp1,05 miliar.

Bila ditelaah lebih cermat, investor asing melakukan pembelian hingga Rp98,1 miliar sedangkan penjualan sebesar Rp44,9 miliar.

Sebelumnya, Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan selling pressure yang terjadi sejak Kamis (1/12/2022) dipicu oleh berakhirnya periode lock up pemegang saham lama GOTO. Jimmy mengatakan investor lebih baik mengambil langkah wait and see sebelum mengambil tindakan.

“Serta mencari peluang entry di saat selling pressure sudah terlihat mulai mereda,” ujar Jimmy.

Senada dengan Jimmy, Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana melihat peluang rebound  saham GOTO setelah melemah dua pekan beruntun. Ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk mulai akumulasi ataupun trading jangka pendek.

“Berdasarkan indikator RSI-nya, GOTO saat ini sedang berada pada area oversold atau jenuh jual, yang artinya GOTO sudah berada di akhir penurunannya dan sudah mulai menarik untuk dilakukan akumulasi.” kata Radit.

Sementara itu, saham GOTO baru saja masuk dalam papan new economy yang resmi diluncurkan pada hari ini. Keputusan perpindahan oleh Bursa berdasarkan dua aturan yaitu Ketentuan VI. Peraturan Bursa No. I-Y tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat di Papan Ekonomi Baru.

Salah satu kriteria emiten yang masuk dalam daftar papan ekonomi baru adalah termasuk dalam bidang usaha yang ditetapkan Bursa.

Bidang usaha yang dimaksud ialah teknologi dan industry otonom, genom dan/atau biomedis, teknologi keuangan, generasi internet 5G, cloud computing & big data, keamanan siber, mobil masa depan, video gaming, dan bidang usaha lainnya yang ditetapkan bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper