Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Sebut Pemerintah Kantongi Rp185 Triliun dari Event KTT G20

Menteri BUMN Erick Thohir mencatat total 78 kerja sama yang ditandatangani sepanjang perhelatan G20 dengan potensi nilai US$12 miliar setara Rp185 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara pelepasan tim Jelajah BUMN 2022 di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat total 78 kerja sama yang ditandatangani sepanjang perhelatan G20 dengan potensi nilai lebih dari US$12 miliar setara Rp185,14 triliun (kurs tengah BI Rp15.429).

Erick menerangkan terdapat penandatanganan kesepakatan kerja sama sebanyak 26 kali sepanjang SOE International Conference dan 52 kesepakatan bersama pada perhelatan B20 sebagai bagian dari rangkaian Indonesia sebagai Presidency G20.

"Kemarin di B20, kami tanda tangan MoU ada 26 di SOE International Conference, dan ada 52 di B20, tak hanya perusahaan asing, ada private sector, dan UMKM. Total MoU kurang lebih senilai US$12 miliar, percepatan bisa didorong, tak hanya korporasi ada manfaat ke masyarakat, air bersih, kesehatan, dan lain-lain," jelasnya dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022).
 
Salah satu yang disoroti Erick yakni keberhasilan pemerintah meluncurkan clean water fund atau pendanaan air bersih guna memastikan perbaikan sistem air bersih tidak bergantung kepada APBN.

Dia menerangkan terdapat percontohan proyek air bersih yang telah berhasil di Lamongan dan Cilacap, serta ada potensi pada 42 titik lain yang bakal didanai oleh dana clean water fund ini.

"Ini bisa menggunakan pendanaan yang ada dari luar negeri, clean water fund bisa berjalan tanpa APBN, butuh kerja sama Pemda. Jangan sampai kita perbaiki langsung ke rumah, tiba-tiba dijanjikan gratis sama Pemda," tambahnya.

Target awal Clean Water Fund atau Indonesia Water Fund (IWF) ini akan mengelola dana sekitar Rp15 triliun untuk memperbaiki akses air bersih bagi 40 juta penduduk Indonesia.

Program IWF merupakan platform untuk mendukung percepatan investasi penyediaan sambungan air bersih ke rumah-rumah, yang mana air bersih masih menjadi tantangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Hanya 23 persen masyarakat Indonesia yang mendapatkan akses ke perpipaan air bersih. Sebagian masyarakat Indonesia lainnya masih menghadapi tantangan ketimpangan harga air bersih dengan rentang harga Rp65.000 hingga Rp140.000 per meter kubik.

IWF ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2). Adapun peluncuran dilakukan saat gelaran State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin 17 Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper