Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak dua emiten baru dijadwalkan akan melakukan akan melakukan seremoni pencatatan saham atau listing IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan depan. Dua emiten baru tersebut adalah PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) dan PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX).
NINE akan melantai di BEI pada awal pekan, Senin (5/12/2022). NINE menawarkan sebanyak 432 juta saham ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp75 per lembar. Dengan harga tersebut, NINE diperkirakan dapat memperoleh dana segar sekitar Rp32,4 miliar.
Rencananya, dana IPO NINE ini sekitar 52,66 persen akan digunakan sebagai modal kerja, lalu 32,09 persen untuk pembukaan sebanyak 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Sementara itu, sisanya sebesar 15,25 persen akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan, serta sebagai ruang penunjang operasional.
Sebagai informasi, NINE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan komputer dan perlengkapannya. NINE memulai kegiatan usahanya sejak 23 Juni 2010. Produk yang dipasarkan kepada end user itu dalam laman website perusahaan seperti Dell, Lenovo, hingga IBM.
Emiten lain yang juga menawarkan sahamnya pekan depan adalah emiten distributor alat kesehatan dan kecantikan MMIX. Perusahaan merupakan salah satu pemasok masker ke jaringan toko modern seperti Alfamart hingga Indonmaret. Rencananya, MMIX akan melantai di BEI pada Selasa (6/12/2022).
MMIX menawarkan sebanyak 600 juta saham biasa yang mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Baca Juga
MMIX menetapkan harga penawaran sebesar Rp190 per saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp114 miliar.
Nantinya, dana dari IPO akan digunakan sekitar 65 persen untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan.
Selain itu, sekitar 35 persen akan digunakan untuk perluasan distribution center dan sarana logistik. Lokasi distribution center baru untuk produk-produk IP lisensi perseroan diperkirakan akan berada di daerah Bumi Serpong Damai tahun 2023 dan PIK2 tahun 2024.