Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mengincar pertumbuhan pendapatan menjadi Rp1,1 triliun pada 2023 seiring dengan pulihnya aktivtas masyarakat.
Direktur Utama PJAA Winarto mengatakan tahun depan Pembangunan Jaya Ancol memiliki strategi meningkatkan pendapatan dan profitabilitas perusahaan dengan melakukan kontrol yang ketat dan efektif serta efisien pada operational expenditure (opex) perseroan.
Adapun, alokasi capital expenditure (capex) pada 2023 adalah sekitar Rp251 miliar dan pendapatan pada 2023 ditargetkan menjadi Rp1,1 triliun.
"Angka tersebut mendekati pendapatan kita sebelum covid-19," jelasnya dalam paparan publik, Jumat (2/11/2022).
Setelah melalui tahun-tahun yang sulit degan mencatatkan kerugian akibat pandemi Covid-19, perusahaan pengelola Ancol dan Dufan tersebut berhasil bangkit dan berbalik laba sampai dengan kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan keuangan, PJAA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp630,40 miliar sampai dengan kuartal III/2022, tumbuh 158 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp244,21 miliar.
Baca Juga
Dari peningkatan pendapatan tersebut, Ebitda PJAA berbalik dari rugi Rp30,94 miliar menjadi positif Rp246,84 miliar. Adapun, PJAA berhasil berbalik mencatat laba bersih sebesar Rp78,94 miliar, berbalik dari rugi Rp192,81 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
"Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja perusahaan yang tercermin dari kenaikan jumlah pengunjung serta perbaikan pendapatan dan laba bersih yang membuat rasio keuangan perusahaan semakin baik," papar winarto.
Jumlah pengunjung Ancol sampai dengan September 2022 tercatat mencapai 5,29 juta orang atau naik 148 persen dari tahun lalu hanya 2,13 juta orang.