Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 29 November 2022

Rupiah hari ini berpotensi melemah pada rentang Rp15.700 - Rp15.770 per dolar AS.
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini rawan tekanan akibat timbulnya kekhawatiran global terhadap aksi protes warga sipil yang meluas terhadap kebijakan zero Covid-19 di China

Kemarin (28/11/2022), mata uang Garuda ditutup melemah 49,5 poin atau 0,32 persen ke Rp15.722 per dolar AS. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini berpotensi melemah pada rentang Rp15.700 - Rp15.770 per dolar AS. Pemberlakukan pembatasan terkait Covid-19 berdampak besar terhadap perekonomian China.

Sebelumnya pembatasan Covid tersebut juga menimbulkan terjadinya protes yang memicu kebakaran di Urumqi. Ratusan demonstran dan polisi mengalami bentrok di Shanghai pada Minggu malam.

Peristiwa yang terjadi di China menyebabkan adanya penguatan dolar AS. Adapun dolar AS sempat melemah selama beberapa pekan terakhir di tengah ekspektasi the Fed yang akan segera memperlambat kenaikan suku bunga.

"Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja di acara Brookings Institution pada hari Rabu, yang kemungkinan akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang prospek kebijakan moneter AS," ujar Ibrahim dalam risetnya pada Senin (28/11/2022).

Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan optimistis Indonesia jauh dari potensi resesi pada tahun 2023. Hal ini karena ketergantungan Indonesia terhadap luar negeri relatif kecil dengan rendahnya ekspor dan impor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, ketergantungan terhadap investasi asing juga relatif rendah.

Meski Indonesia sedang mengalami tren perlambatan ekonomi, perekonomian Indonesia masih lebih baik dari ekonomi negara lain. Perekonomian Indonesia masih relatif tinggi di tengah minusnya perekonomian dunia.

Hal ini tercermin dari laporan International Monetary Fund (IMF) yang memproyeksi pertumbuhan perkonomian global tahun 2023 sebesar 2,7 persen. Angka ini juga turun dibandingkan perkiraan untuk tahun ini sebesar 3,2 persen.

"Sementara di Indonesia, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5 persen," jelas Ibrahim.

15:03 WIB
Rupiah ditutup lesu Rp15.742

Rupiah melemah 0,13 persen atau 20,50 poin ke Rp15.742,50 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini. 

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,45 persen atau 0,48 poin ke 106,21. 

13:42 WIB
Rupiah terdepresiasi 0,09 persen

Rupiah terdepresiasi 0,09 persen atau 14 poin ke Rp15.736 per dolar AS pada 13.33 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,33 persen atau 0,36 poin ke 106,33. 

12:05 WIB
Rupiah loyo di Rp15.732

Rupiah melemah 0,06 persen atau 10 poin ke Rp15.732 per dolar AS pada 11.50 WIB.

Adapun indeks dolar AS terpantau melemah 0,48 persen atau 0,51 poin ke 106,17.

10:52 WIB
Rupiah melemah di Rp15.726

Rupiah melemah 0,03 persen atau 4,50 poin ke Rp15.726,50 per dolar AS pada 10.48 WIB.

Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,36 persen atau 0,39 poin ke 106,30. 

09:24 WIB
Rupiah melemah di Rp15.732

Rupiah melemah 0,06 persen atau 10 poin ke Rp15.732 per dolar AS, dan mayoritas mata uang Asia terpantau bervariasi. 

Indeks dolar AS tercatat menguat 0,36 persen atau 0,39 poin ke 106,35. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper