Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) terus menggenjot upaya untuk bisa melaksanakan pengangkutan dan logistik batu bara lebih cepat dengan penambahan kapasitas lebih besar lewat infrastruktur kereta api di Tanjung Enim.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, untuk logistik dan angkutan pertambangan PTBA fokus pada pengembangan infrastruktur pada bisnis eksisting.
“Di mana kita fokus pada optimasi infrastruktur rangkaian kereta api dan pelabuhan agar mempercepat monetisasi batu bara yang PTBA miliki,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Kmisi VII DPR RI, Senin (28/11/2022).
Angkutan yang sudah dimiliki saat ini adalah Tanjung Enim ke Lampung Tarahan dan ke Palembang Kertapati.
“Kami juga akan mengembangkan angkutan ke Keramasan dan Krajen yang masing-masing memiliki kapasitas 20 juta ton per tahun. Kami harapkan COD Tanjung Enim-Kramasan bisa pada kuartal IV/2024 dan Krajen pada kuartal III/2026,” paparnya.
Tambahan infrastrutur angkutan tersebut untuk meningkatkan kapasitas PTBA yang saat ini di Palembang 7 juta ton per tahun dan Lampung 25 juta per tahun.
Baca Juga
“Dengan ada tambahan 40 juta ton angkutan, bisa mengangkut dua kali lipat yang ada sekarang,” jelasnya.
Logistik batu bara, transformasi, dan operasi pertambangan menjadi salah satu pilar bisnis PTBA, yang akan fokus pada pengembangan infrastruktur bisnis eksisting.
Pilar lainnya akan berfokus pada bisnis energi. Secara umum kami akan menangkap potensi atau kesempatan bisnis melalui penguatan di mulut tambang, seperti Sumsel 8, dan akuisisi pembangkit untuk mengunci permintaan dari proyek PLTS dan PLTB dan lainnya.
Di pilar kimia dan produk turunannya, untuk mendorong PTBA lebih agresif memperkuat bisnis hilirisasi batu bara.
Pilarnya keempat ada manajemen karbon sebagai langkah bagi PTBA untuk patuh atas isu lingkugan. PTBA juga telah dan fokus pada pola penambangan yang lebih ramah lingkungan, pengembangan carbon capture storage dan kewajiban terhadap reklamasi.