Bisnis.com, JAKARTA- Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya kan segera meluncurkan papan ekonomi baru (new economy) dalam waktu dekat. Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengungkapkan, baru saja mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meluncurkan papan baru tersebut pada 5 Desember 2022.
“Terkait dengan papan new economy, Alhamdulillah kita baru saja menerima surat izin dari OJK terkait dengan persetujuan papan ekonomi. Sehingga tolong doakan kita akan meluncurkan papan ekonomi itu di 5 Desember 2022, lebih cepat dari target,” Kata Imam dalam Workshop Media Gathering Pasar Modal 2022, di Bandung, Jumat (25/11/2022).
Imam menyebut, papan ekonomi berlaku bagi calon perusahaan tercatat yang memenuhi karakteristik tertentu, seperti memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, menggunakan teknologi untuk menciptakan inovasi produk yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta memiliki kemanfaatan sosial yang luas.
Ketika ditanya emiten mana saja yang akan mengisi papan baru tersebut, Iman enggan menjawabnya. “Saya enggak bisa sebut, sudah pada tau lah, Namun yang jelas, perusahaan [yang masuk papan ekonomi] ini setara dengan papan utama “ Kata Iman.
Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan kehadiran papan new economy akan berdampak positif baik untuk perusahaan maupun investor. Dari sisi perusahaan, papan baru ini akan mendorong emiten dan calon emiten pada sektor new economy bisa sejajar dengan papan utama.
“Hal ini diharapkan dapat menarik perusahaan-perusahaan rintisan dengan valuasi tinggi untuk IPO di BEI,” jelas Martha saat dihubungi beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga
Dia melanjutkan, papan baru tersebut akan memberikan pemisahan yang jelas bagi perusahaan yang termasuk dalam kriteria new economy. Hal tersebut akan menumbuhkan kesadaran bagi para pemilik modal terkait investasi pada sektor ini.
Investor diharapkan akan lebih memahami bahwa berinvestasi di perusahaan new economy memerlukan waktu yang panjang, sebelum perusahaan menghasilkan laba dan membagikan dividen.
“Dengan kesabaran tersebut, investor diharapkan juga dapat menyadari bahwa potensi pertumbuhan sektor ini juga besar ke depannya,” jelasnya.
Secara terpisah, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memaparkan, yang masuk dalam sektor new economy adalah emiten-emiten yang berfokus pada layanan teknologi berbasis internet, seperti fintech dan e-commerce. Menurutnya, kehadiran papan new economy akan berimbas positif untuk para investor.
“Dengan papan new economy, investor akan mengetahui mana saja emiten-emiten yang termasuk dalam sektor ini,” jelas Andhika.
Selain papan new economy, BEI diketahui juga menargetkan untuk meluncurkan papan pemantauan khusus tahun ini. Dengan begitu, BEI akan memiliki lima papan sekaligus, diantaranya papan utama, papan pengembangan, papan akselerasi, papan pemantauan khusus, dan papan new economy.
Papan pemantauan khusus adalah perpanjangan dari notasi khusus yang diberikan kepada suatu emiten. Saham emiten yang disuspensi karena kenaikan harga yang tidak wajar juga berpotensi masuk.
Selain itu, saham-saham ‘gocapan’ juga akan masuk dalam papan tersebut. Pasalnya, emiten dengan level harga itu terus stagnan di level ‘gocapan’ karena hal seperti gugatan hokum dan krisis kelanjutan usaha.
Hal ini adalah salah satu upaya BEI dalam melindungi investor pasar modal yang belakangan tumbuh secara eksponensial.