Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan akan membawa salah satu bank digital untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan terdapat sebuah bank digital yang berada dalam pipeline IPO Mirae Sekuritas.
"Kami ada satu bank digital [di pipeline] yang cukup baik, saya rasa itu akan cukup menarik perhatian pasar," kata Mukti di Jakarta, dikutip Jumat (25/11/2022).
Meski demikian, Mukti belum bisa menyebut nama bank digital yang akan dibawa untuk menggelar penawaran perdana (initial public offering/IPO) saham.
Selain bank digital, salah satu perusahaan di sektor nikel juga berada dalam pipeline IPO Mirae Sekuritas. Dia menyebut, Mirae Asset akan membawa beberapa emiten melantai di tahun depan, dengan ticket size yang cukup besar.
Mukti memandang pada 2023 market untuk IPO akan tetap ada untuk perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan baik, meski memasuki tahun pemilu.
Baca Juga
"Kami akan lihat fundamentalnya lagi dari perusahaan yang melakukan IPO, mereka melihat investor tetap ada di sana. Khususnya bagi perusahaan yang punya fundamental baik," ucapnya.
Adapun hingga akhir tahun ini, Mirae Asset masih memiliki beberapa emiten yang akan dibawa melantai di Bursa.
"Masih ada beberapa emiten yang akan kami bawa IPO di 2022. Ada satu lagi kami masih proses, PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX) selain PT Venteny Fortuna International Tbk. (VNTY)," ujar dia.
Sebagai catatan, Bank Fama pernah menyampaikan prospektus IPO pada 2021 meskipun akhirnya status aksi korporasi tersebut dibatalkan. Dalam prospektus tersebut disebutkan Bank Fama berniat menawarkan sebanyak 13,12 juta saham dengan harga yang ditawarkan Rp298 per saham hingga Rp328 per saham. Ketika itu, tertundanya rencana IPO seiring dengan masuknya Grup Emtek yang mengakuisisi 93 persen saham PT Bank Fama International melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama (EMV) pada Desember 2021.