Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Metalindo (BOLT) Incar Pasar Meksiko dan Kendaraan Listrik

Emiten produsen baut otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) memperluas ekspansi ke pasar Meksiko hingga komponen kendaraan listrik.
Direktur Utama PT Garuda Metalindo Ervin Wijaya (tengah) berbincang dengan Direktur Lenny Wijaya (dari kiri), Komisaris Utama Herman Wijaya, Direktur Keuangan Anthony Wijaya, dan Komisaris Andree Wijaya, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan,  di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Garuda Metalindo Ervin Wijaya (tengah) berbincang dengan Direktur Lenny Wijaya (dari kiri), Komisaris Utama Herman Wijaya, Direktur Keuangan Anthony Wijaya, dan Komisaris Andree Wijaya, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan perseroan, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen baut otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) memperluas ekspansi ke pasar Meksiko hingga komponen kendaraan listrik di tengah pemulihan kinerja kuartal III/2022 pasca pandemi.

Direktur Garuda Metalindo Anthony Wijaya menerangkan terus mengikuti perkembangan dari kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia dan dunia.

"Selama tahun 2022, Perusahaan telah ikut mengembangkan beberapa komponen pendukung dari kendaraan listrik yang sudah ada di Indonesia. Dorongan pemerintah atas produksi dan penggunaan kendaraan listrik akan berdampak positif terhadap penjualan perusahaan ke depannya," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (24/11/2022).

Penetrasi bisnis Perusahaan ke pasar global selama 2022 tetap terus dilakukan melalui beberapa kegiatan yang telah dibangun di tahun-tahun sebelumnya. Dengan mengikuti pameran Automechanika di Meksiko, perusahaan berhasil mengembangkan bisnisnya ke pasar Meksiko.

Sampai dengan kuartal III/2022, penjualan ekspor perusahaan mengalami peningkatan sebesar 7,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2022, emiten bersandi BOLT ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 23,28 persen menjadi Rp1,03 triliun dari Rp837,81 miliar pada edisi yang sama tahun lalu.

Pendapatan yang meningkat diiringi beban yang meningkat sehingga laba bersih BOLT merosot 28,06 persen menjadi Rp31,17 miliar dari Rp43,33 miliar pada 9 bulan tahun lalu.

Anthony menjelaskan kenaikan pendapatan seiring percepatan pemulihan ekonomi Indonesia disertai dengan perpanjangan kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sampai kuartal III/2022 ikut membantu mendongkrak penjualan BOLT selama 2022.

Peningkatan kinerja BOLT tersebut terutama disebabkan adanya pemulihan permintaan di pasar domestik dan ekspor. Sedangkan laba bersih konsolidasi Perusahaan mengalami penurunan sebesar 28,06 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan adanya kenaikan harga material, biaya operasional untuk peremajaan fasilitas produksi, cost reduction program dari pelanggan dan nilai tukar mata uang asing yang berfluktuasi di tahun 2022," tambahnya.

Secara kuartalan, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,35 miliar, naik 0,16 persen dan 238,38 persen secara kuartalan. Perusahaan akan tetap meneruskan rencana yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir yaitu otomatisasi mesin, pengembangan sumber daya manusia serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas di semua bagian secara berkelanjutan.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan mobil (wholesales) sampai dengan kuartal ketiga tahun 2022 tumbuh sebesar 20,82 persen menjadi 758.218 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Sedangkan penjualan sepeda motor, merujuk dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sampai dengan kuartal ketiga tahun 2022 mencapai 3,61 juta unit atau turun sebesar 3,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang hanya 3,76 juta unit. Penurunan penjualan sepeda motor selama tahun 2022 disebabkan oleh kelangkaan pasokan microchip untuk motor.

Adanya instruksi Presiden melalui PERPRES No.18/2020 untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di setiap sektor usaha ikut memberikan peluang yang cukup besar dalam peningkatan penjualan domestik Perusahaan ke depannya.

BOLT telah mendapatkan banyak permintaan atas produk-produk baru oleh pelanggan lama dan juga pelanggan baru yang terdampak oleh intensitas pemerintah dalam menjalankan program peningkatan TKDN ini.

Pelanggan yang sebelumnya masih banyak melakukan impor atas komponen sejenis yang dibuat Perusahaan mulai banyak melakukan aktivitas pengalihan pengadaan komponen tersebut untuk diproduksi oleh Perusahaan. Sebagian besar permintaan ini akan terealisasi menjadi penjualan di tahun 2023 dan juga terus di tahun-tahun mendatang.

BOLT perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur baut, mur dan berbagai komponen industri otomotif serta aplikasi lainnya. Perusahaan telah berdiri sejak 1982 dan mempunyai track record yang solid sebagai pemasok OEM untuk brand otomotif seperti Honda, Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, Kawasaki, Isuzu, Hino dan merek komponen otomotif lainnya.

Pada 2017, Perusahaan telah mengakuisisi PT Mega Pratama Ferindo sebagai perusahaan yang memproses bahan baku utama BOLT dengan kepemilikan sebesar 69,75 persen. Melalui akuisisi ini, Perusahaan diharapkan dapat bersinergi demi kepastian dan ketersediaan bahan baku menunjang aktivitas usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper