Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengakui masih mencatatkan rugi setiap bulannya hingga Rp440 miliar, kendati pada kuartal III/2022 perseroan mencatatkan laba bersih.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Wiwi Suprihatno menerangkan kondisi keuangan Waskita masih mengalami kerugian setiap bulannya.
"Kami sampaikan Waskita masih mengalami kerugian Rp440 miliar per bulan, penyebabnya adalah rugi operasi dimana marjin laba kotor mengalami penurunan dari 9,8 persen menjadi 7,45 persen," jelasnya dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Senin (21/11/2022).
Dari sisi bottom line lanjutnya, emiten berkode WSKT ini terdongkrak karena ada perhitungan akuntansi seiring PKPU dari anak usaha PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) yang utangnya diperpanjang senilai Rp2,4 triliun.
Selain restrukturisasi anak usaha, WSKT juga mencatatkan keuntungan dari divestasi penjualan ruas tol pada Agustus Rp1,5 triliun.
"Dari sisi bisnis konstruksi masih alami kerugian Rp2,4 triliun, penyebab laba kotor Rp983 miliar, karena beban usaha Rp1,4 triliun tetapi beban keuangannya Rp2,6 triliun jadi masih rugi," terangnya.
Baca Juga
Menurutnya, upaya perbaikan kinerja telah dilakukan pasca master restructuring agreement (MRA) sehingga WSKT mampu menghimpun kas masuk dari piutang senilai Rp11 triliun.
Walaupun sudah ada kas masuk, belum mampu menutupi kebutuhan anggaran beban pengeluaran operasional setiap bulannya, di antaranya karena beban bunga perseroan yang masih tinggi.
"Beban utang bunga obligasi dan perbankan kurang lebih Rp300 miliar yang sebetulnya satu-satunya sumber dari termin pendapatan usaha tiap bulannya, ini concern kami harus ke depan memperkuat arus kas dan fokus mengoleksi piutang," tuturnya.
Seiring upaya penguatan arus kas dan koleksi piutang, WSKT mengharapkan penyehatan secara bertahap dengan adanya divestasi aset yang dapat menurunkan level utang WSKT.
WSKT berhasil mengembalikan hasil kinerja yang positif pada kuartal III/2022 dengan mencatatkan pertumbuhan laba bersih 766,6 persen seiring penjualan sejumlah aset tol perseroan.
Dalam keterbukaan informasi, WSKT mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang sangat signifikan. Waskita mencatatkan laba bersih sebesar Rp578,17 miliar melonjak 766,6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp66,71 miliar.
Selama periode Januari hingga September 2022, WSKT membukukan pendapatan usaha sebesar Rp10,30 triliun tumbuh 44,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,12 triliun.
Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp988,15 miliar atau tumbuh 28,77 persen dari tahun lalu, yaitu sebesar 767,40 miliar.