Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mencatatkan sejumlah BUMN yang masih belum membayar tagihannya atau masuk dalam pos tagian bruto kepada pengguna jasa. Tidak tanggung-tanggung angkanya mencapai Rp7,71 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III/2022, dikutip Selasa (15/11/2022), emiten bersandi WSKT ini mencatatkan tagihan bruto kepada pengguna jasa yang mayoritas berasal dari grup BUMN juga. Tagihan kepada pihak berelasi mencapai Rp7,71 triliun, memang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tagihan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,34 triliun.
Adapun, tagihan kepada pihak ketiga meningkat dari Rp965,27 miliar menjadi Rp1,47 triliun.
Berdasarkan kelompok perusahaannya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menjadi yang paling banyak dengan nilai mencapai Rp3,61 triliun per 9 bulan 2022 naik tipis dari Rp3,54 triliun pada akhir tahun lalu.
Tagihan PLN ini terkait dengan proyek transmisi Sumatera 500 KVA untuk paket 1, 2, dan 3 yang dikerjakan WSKT.
Selanjutnya, WSKT memiliki tagihan kepada PT Jasamarga Japek Selatan, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), senilai Rp2,12 triliun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan akhir tahun lalu Rp2,02 triliun.
Baca Juga
Untuk tagihan ke JSMR ini, terkait pengerjaan WSKT pada proyek jalan tol Jakarta Cikampek II Selatan Paket III dengan niali kontrak Rp3,49 triliun.
Tagihan paling banyak ketiga juga berasal dari PT Cimanggis Cibitung Tolways sebesar Rp840,8 miliar. Adapula tagihan proyek pe PT Hutama Marga Waskita dan PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways masing-masing senilai Rp667,51 miliar dan Rp439,1 miliar.
BUMN-BUMN lain dengan nilai tagihan lebih rendah di antaranya PT Hutama Karya (Persero), PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, dan Perum Bulog.
Sementara itu, untuk tagihan non BUMN alias tidak terafiliasi, tagihan WSKT paling banyak tertuju pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp920,56 miliar naik dibandingkan dengan akhir tahun lalu Rp564,12 miliar. Tagihan ke Kementerian PUPR untuk proyek pembangunan Bendungan Bener Paket II dan pembangunan Bendungan Rukoh Paket II.
Dengan begitu, total tagihan bruto kepada pengguna jasa WSKT atau tagihan proyek mencapai Rp10,86 triliun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan akhir tahun lalu Rp11,07 triliun.