Bisnis.com, JAKARTA – PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) optimistis dapat mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarahnya atau all time high pada tahun 2022. Sejumlah strategi ekspansi juga telah disiapkan untuk menjaga keberlanjutan kinerja positif ini.
Direktur Utama BWPT Henderi Djunaidi mengatakan pihaknya optimistis mampu menjaga kelanjutan pertumbuhan bisnis hingga beberapa waktu ke depan.
“Perseroan optimis dapat meneruskan tren kinerja positif, kembali mencapai double digit growth dan meraih pendapatan all-time high di tahun 2022,” ujar Henderi dalam keterangan resmi perusahaan, Minggu (20/11/2022).
Guna mencapai pertumbuhan ini, Henderi mengatakan perusahaan telah menyiapkan beberapa strategi ekspansi. Ia menjelaskan, BWPT berencana menambah pabrik di Kalimantan Timur, mengembangkan land bank eksisting, serta menerapkan operational excellence melalui mekanisasi.
Selain itu, BWPT juga akan memperkuat penerapan nilai-nilai Environment, Social, and Governance atau ESG nya. Menurut Henderi, hal ini sejalan dengan nilai perusahaan yang dituangkan dalam Kebijakan Keberlanjutan milik Perseroan.
Salah satu program ESG perusahaan adalah Proyek Arrtu, Mayak, Orang Utan Rescue (AMOUR) yang diinisiasi sejak tahun 2018. Proyek AMOUR melindungi orangutan dan berbagai spesies lainnya di areal gambut sebesar 4.800 hektar di Kalimantan Barat, yang menjadi habitatnya.
Baca Juga
Perseroan juga aktif turut serta dalam program rehabilitasi hutan gambut di Rimba Raya Biodiversity Reserve di Kalimantan Tengah sejak tahun 2019. Bahkan, tahun ini, Perseroan juga tengah merintis inisiasi baru dalam rangka pelestarian kawasan hutan bakau di Desa Dumaring, Kalimantan Timur.
BWPT juga berkomitmen untuk mengurangi gas rumah kaca, dan saat ini telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sukadamai di Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2.400 kW yang resmi beroperasi sejak tahun 2020.
Melalui PLTBg, limbah POME dari pabrik dapat diolah lagi menjadi listrik untuk dipasok ke PLN untuk membantu kebutuhan listrik di regional Kalimantan Selatan. Dengan penggunaan sumber daya terbarukan ini, Perseroan dapat mengurangi emisi sebesar 24.000 ton CO2 di sepanjang tahun.
Adapun, berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada, BWPT membukukan pendapatan senilai Rp3,43 triliun sepanjang 9 bulan tahun 2022. Angka tersebut melonjak 61,03 persen dari sembilan bulan pertama tahun 2021 yang sebesar Rp2,13 triliun.
Secara rinci, penjualan minyak kelapa sawit mencatatkan kenaikan dari Rp1,85 triliun menjadi Rp2,97 triliun pada kuartal III/2022. Selanjutnya, penjualan inti kernel dan tandan buah segar masing – masing menyumbangkan Rp367,74 miliar dan Rp94,66 miliar.