Bisnis.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) bakal memanfaatkan 60 persen dana rights issue mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui upaya dekarbonisasi dengan penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan upaya-upaya ini membutuhkan investasi dan inovasi. Sebagai BUMN, SMGR telah ikut ambil bagian dalam upaya dekarbonisasi melalui sejumlah inisiatif sesuai misi dan sustainability strategy yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
Untuk mendukung realisasi inisiatif-inisiatif ESG yang dicanangkan, SMGR telah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 4 November 2022 lalu di Jakarta, melaksanakan right issue pada kuartal IV/2022.
Adapun, dana rights issue sebesar 60 persen akan dimanfaatkan mendukung program ESG dan mencapai target-target keberlanjutan.
Adapun, program ESG yang menjadi fokus SMGR meliputi peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk mengurangi bahan bakar konvensional tak terbarukan (batu bara).
Selain itu, progrma ESG guna peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan baku alternatif mengurangi penggunaan bahan baku tambang dan menggantikannya dengan limbah industrial B3 yang dapat didaur ulang atau recycle, serta fasilitas persiapan pengelolaan limbah ramah lingkungan.
Baca Juga
“SMGR telah menyusun road map dekarbonisasi cakupan 1 yang menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton semen pada 2030. Untuk mencapai target tersebut, SMGR berkomitmen untuk meningkatkan thermal substitution rate (TSR) hingga 20 persen dan mengurangi clinker factor menjadi 61 persen pada tahun 2030,” katanya dalam keterangan Kamis (17/11/2022).
Pada gelaran SOE International Conference di Bali, Oktober lalu, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan bahwa BUMN memiliki peran sebagai penggerak perekonomian melalui inisiatif dan komitmen di bidang ESG.
Pada rangkaian acara SOE International Conference yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN pada 17-18 Oktober lalu, SIG bersama tujuh BUMN yakni PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Perum Perhutani, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani Letter of Intent tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon pada Voluntary Carbon Market Kementerian Badan Usaha Milik Negara (VCM BUMN).
Tujuannya, mendukung pembentukan kapabilitas dan proyek pilot perdagangan karbon di lingkungan BUMN dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi serta ketentuan lainnya yang berlaku.
Komitmen SMGR pada upaya dekarbonisasi juga tercermin dalam Sustainability Framework yang dirilis pada 14 Oktober 2022 lalu, yang menjadi acuan dukungan pendanaan untuk implementasi berbagai inisiatif keberlanjutan Perusahaan.
Hal ini sebagai langkah mendukung visi dan sustainability strategy Perseroan untuk terus berinovasi menciptakan produk dan solusi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 2030).