Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini Menguat, Catat Lonjakan Sepekan Tertinggi sejak April 2020

Harga emas hari ini menguat dan dalam sepekan berhasil naik 5,5 persen yang menjadi pekan terbaik sejak 3 April 2020.
Harga emas hari ini menguat dan dalam sepekan berhasil naik 5,5 persen yang menjadi pekan terbaik sejak 3 April 2020. /Freepik
Harga emas hari ini menguat dan dalam sepekan berhasil naik 5,5 persen yang menjadi pekan terbaik sejak 3 April 2020. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menanjak pada akhir perdagangan Jumat (11/11/2022), memperpanjang reli sesi sebelumnya dan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam 30 bulan atau sejak 3 April 2020.

Harga emas mampu reli karena dolar AS terus melemah setelah data inflasi AS pada Kamis kemarin menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Harga emas Comex kontrak Desember naik US$15,70 atau 0,9 persen menjadi US$1.769,40 per ounce. Harga emas bertahan di level penutupan tertinggi sejak Agustus dan melonjak US$92,80 dolar AS atau 5,5 persen untuk minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak lompatan 6,5 persen selama seminggu hingga 3 April 2020.

Harga emas telah meroket sejak Kamis (10/11/2022) karena inflasi AS mencatat pembacaan tahunan paling lambat dalam sembilan bulan, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mundur dari kenaikan suku bunga agresif yang telah dilakukan sejak Maret, sehingga membuat dolar AS jatuh.

Dolar AS turun tajam pada Jumat (11/11/2022), karena tanda-tanda perbaikan inflasi AS mendorong selera investor terhadap aset-aset berisiko. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, jatuh 1,76 persen menjadi 106,2950, ​​menyusul penurunan 2,12 persen di sesi sebelumnya.

Indeks dolar jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan pada Jumat, dan merosot 4,1 persen untuk minggu ini, terbesar sejak penurunan mingguan 4,8 persen pada Maret 2020.

Analis di platform perdagangan daring OANDA, Craig Erlam, memperkirakan emas akan mencapai US$1.800 setidaknya setelah melewati resistensi di antara US$1.770 dan US$1.780.

"Bullish emas telah menunggu minggu ini untuk waktu yang lama: seminggu (atau lebih) di mana Fed mengisyaratkan potensi perlambatan kenaikan suku bunga dan data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan dan berbasis luas," kata Erlam.

Harga emas menemukan dukungan tambahan karena data awal indeks keseluruhan pada sentimen konsumen AS November University of Michigan datang di 54,7, turun dari 59,9 pada Oktober, level terendah sejak Juli.

Menurut Monex Investindo Futures, data sentimen konsumen hasilnya lebih buruk dari estimasi, berpotensi memicu penguatan harga emas.

"Meningkatnya ekspektasi The Fed tidak akan bersikap agresif pada pertemuan Desember mendatang membantu harga emas naik," jelasnya dalam publikasi riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper