Bisnis.com, JAKARTA - PT Sinergi Gula Nusantara atau Sugar Co saat ini sedang melakukan due dillegence untuk menentukan investor yang akan masuk sebagai pemegang saham, yang maksimum mencapai 49 persen. Wilmar hingga Gama Group disebut-sebut menjadi investor strategis.
CEO Sugar Co Aris Toharisman mengatakan, masuknya investor itu nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam dukungan permodalan terutama dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada gula.
SugarCo merupakan sub Holding BUMN Perkebunan yang mengelola 35 pabrik gula, yang sebelumnya dikelola masing-masing anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara.
Berdasarkan hasil spin off sebanyak 35 pabrik gula yang sebelumnya dikelola PTPN (PTPN II, VII, IX, X, XI, XII, dan PTPN XIV) ke Sugar Co, dalam proses due dilligance ini akan ditawarkan ke investor. Aris menargetkan proses ini segera rampung dan diumumkan di awal tahun.
“Proses due dilligance sedang berlangsung, baru akan diumumkan investornya sekitar 2-3 bulan lagi,” kata Aris dalam keterangan tertulis, Jumat (11/11/2022).
Dalam proses due dilligance ini ada sekitar 14 investor yang menyatakan minatnya berinvestasi di Sugar Co dan nantinya akan mengerucut pada satu investor. Kabar yang beredar ada dua investor besar yang serius salah satunya Wilmar Group yang bergerak dibidang agribisnis dan industri terkait mulai dari kelapa sawit, pengolahan dan bisnis global.
Baca Juga
Selain itu, ada pula Gama Group, milik konglomerat Martua Sitorus dan Ganda Sitorus yang juga memiliki perkebunan sawit seluas 250.000 hektare. Adapun, Wilmar juga salah pendirinya adalah Martua Sitorus.
Namun, kabar tersebut dibantah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III), Mohammad Abdul Ghani selaku induk holding dari Sugar Co. Ia menyatakan saat ini proses dua dilligence masih berlangsung dan belum rampung.
“Proses due diligence belum selesai dan nanti akan segera disampaikan ketika prosesnya selesai. (Investornya) bukan Wilmar dan bukan Gama Group,” jelas Ghani.