Sukuk Tabungan (ST) seri ST009 dinilai akan lebih cuan di banding seri-seri sebelumnya.
Hal ini seiring dengan jenis kupon yang bersifat mengambang atau floating with floor. Artinya besaran kupon ST009 akan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) sebagai acuan.
Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto memprediksi, minat investor terhadap ST009 akan cukup positif.
“Dengan ekspektasi suku bunga masih akan naik setidaknya sampai dengan kuartal I/2023, kami melihat ST009 masih sangat menarik bagi investor ritel,” jelasnya saat dihubungi, Rabu (9/11/2022).
Selain tingkat kupon yang masih berpeluang naik, prospek ST009 juga didukung oleh likuiditas rupiah yang masih relatif mencukupi. Sehingga, investor pun akan mencari instrumen – instrumen investasi yang aman dengan potensi return yang optimal.
Handy menambahkan, premi yang ditawarkan pada ST009 juga terbilang atraktif bagi investor ritel. Ia menuturkan ST009 memberikan premium 140 basis poin di atas suku bunga acuan Bank Indonesia, yang menurutnya lebih menarik dibandingkan dengan instrumen investasi jangka pendek lainnya.
Baca Juga
“Dibandingkan dengan ST008 yang memberi premium 130 basis poin, risk premium ST009 juga sedikit lebih tinggi. Sementara, bunga penjamin LPS lebih tinggi lagi yakni 240 basis poin,” tambah Handy.
Handy optimistis penjualan ST009 dapat lebih tinggi dibandingkan dengan seri ST008 yang mengumpulkan penawaran Rp5 triliun. Ia memproyeksikan penjualan ST009 berada di kisaran Rp5 triliun – Rp8 triliun.
Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan respon masyarakat terhadap ST009 juga akan positif. Menurutnya, prospek positif ini didukung dengan tingkat kupon yang tinggi dan berpotensi meningkat dengan adanya kenaikan suku bunga acuan.
“Kupon ST009 ini juga merupakan yang tertinggi sepanjang penawaran SBN ritel tahun 2022. Sehingga, investor ritel tampaknya akan antusias untuk membelinya,” katanya saat dihubungi.
Ramdhan melanjutkan, tingkat imbal hasil kupon ST009 lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti deposito. Selain itu, bunga obligasi yang lebih rendah membuat potensi return dari instrumen ini akan optimal.
Ia menambahkan, sifat ST009 yang tidak dapat diperdagangkan atau non tradeable tidak akan menyurutkan minat investor ritel untuk membelinya. Menurutnya, investor ritel Indonesia lebih cenderung memegang instrumen bertenor pendek hingga akhir masa jatuh tempo atau hold to maturity.
“Meski namanya instrumen investasi, dengan tenor pendek 2 tahun masyarakat Indonesia lebih melihatnya sebagai instrumen untuk tabungan,” imbuhnya.
Adapun, Ramdhan memprediksi jumlah penjualan sukuk tabungan mampu menyentuh kisaran Rp10 triliun.
Berdasarkan rilis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Rabu (9/11/2022), masa penawaran dari ST008 akan dimulai pada 11 November 2022 hingga 30 November 2022.