Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjelaskan strateginya untuk meraih keuntungan operasional. Menurutnya, keuntungan operasional BUKA dapat diraih salah satunya melalui Mitra Bukalapak.
Presiden sekaligus Sekretaris Perusahaan BUKA Teddy Oetomo mengatakan dalam beberapa kuartal terakhir, pendorong pendapatan dominan BUKA berasal dari segmen Mitra. Menurutnya, pendapatan dari bisnis Mitra ini lebih besar dibandingkan dengan lokapasar atau marketplace.
"Ini sejalan dengan strategi perusahaan yang telah banyak melakukan diferensiasi dan menambahkan revenue stream, sehingga kami mencoba terus meningkatkan mitra ini naik kelas dengan menambah kapasitas untuk memperbesar bisnis mereka," ujar Teddy, dikutip Minggu (6/11/2022).
Menurut Teddy, bisnis Mitra merupakan diferensiasi pertama yang dilakukan Bukalapak. Manajemen BUKA melihat fokus di specialty vertical store memberikan BUKA kesempatan untuk tumbuh lebih berkelanjutan.
Dengan fokus pada Mitra ini, Teddy menuturkan BUKA tidak lagi mengincar untuk mendapatkan traffic terbanyak, karena menurutnya traffic yang tidak bisa dimonetisasi hanya akan berujung sebagai beban.
"Mendapatkan traffic itu kurang lebih kalau di perusahaan konvensional seperti marketing. Itu yang menyebabkan kami menchannel traffic tersebut supaya bisa masuk ke specialty vertical store karena take rate mereka lebih tinggi dibanding marketplace secara umum," tutur dia.
Baca Juga
Specialty vertical store ini membuat pendapatan BUKA bertumbuh. Menurutnya, apabila strategi BUKA benar, saat specialty vertical store ini tumbuh dan BUKA menahan laju subsidi dan promosi, seharusnya bisnis dan revenue BUKA tidak turun.
Dia menyebut, pada kuartal III/2022 BUKA menurunkan beban biayanya dan pendapatannya tidak turun, atau flat. Hal tersebut membuat kontribusi margin BUKA menjadi positif.
Manajemen BUKA melihat kuartal III/2022 menjadi bukti untuk memvalidasi strategi bisnis dari manajemen Bukalapak.
"Ke depan kami akan terus mereplikasi ini, menggenjot pertumbuhan dari specialty vertical supaya pendapatan dapat terus tumbuh. Di saat yang sama cost bisa lebih rendah, sehingga bisa menyebabkan kontribusi margin terus berkembang dan akhirnya menjadi profitability," ujar dia.