Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp1,35 triliun per 30 September 2022, yang diperoleh dari para perusahaan portofolio investasinya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Rabu (2/11/2022), pendapatan dividen perusahaan yang sebagian sahamnya dipegang Menparekraf Sandiaga Uno tersebut meningkat 57,42 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode tahun lalu senilai Rp860,55 miliar.
Secara umum pendapatan dividen SRTG disumbangkan oleh 6 portofolio investasinya, empat di antaranya merupakan perusahaan tercatat. Perusahaan–perusahaan tersebut adalah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Jika dirinci lebih detil, MPMX menjadi kontributor terbesar penerimaan dividen SRTG pada kuartal III/2022 dengan Rp455,41 miliar. Jumlah tersebut naik dibandingkan catatan MPMX pada kuartal III/2021 sebesar Rp290,26 miliar.
Selanjutnya, entitas asosiasi SRTG yaitu Adaro Strategic Capital mencatatkan dividen Rp371,99 miliar, atau melonjak 113,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalau senilai Rp174,24 miliar.
Sementara itu, ADRO menyumbangkan pendapatan dividen sebesar Rp166,11 miliar, melesat 113,56 persen dibandingkan dividen pada kuartal III/2021 sebesar Rp77,78 miliar. Kemudian, Adaro Strategi Lestari juga mencatatkan kenaikan dividen dari Rp69,39 miliar menjadi Rp148,27 miliar.
Baca Juga
Provident Investasi Bersama juga turut menyumbang pendapatan dividen SRTG untuk kuartal ini. Perusahaan yang dahulu bernama Provident Agro tersebut mencatatkan pendapatan dividen Rp137,38 miliar.
Sedangkan, TBIG mencatatkan penurunan pendapatan dividen 69,56 persen menjadi Rp75,54 miliar dari sebelumnya Rp284,17 miliar.
Adapun, SRTG juga melaporkan pertumbuhan Net Asset Value (NAV) pada kuartal III/2022 di tengah turunnya laba bersih perusahaan.
Saratoga mencatatkan NAV sebesar Rp64,9 triliun hingga kuartal III/2022. Angka tersebut naik 42 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp45,8 triliun (year-on-year).
Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham pada 9 bulan pertama tahun 2022 adalah sebesar Rp7,14 triliun. Jumlah tersebut menurun 49,25 persen dibandingkan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,07 triliun.