Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menyebut perolehan laba pada kuartal III/2022 tidak lepas dari andil kerja sama antara APLN dengan Hankyu Hanshin Properties Corp dalam pengelolaan Central Park Mall melalui CPM Assets Indonesia.
Corporate Secretary Agung Podomoro Land Justini Omas mengatakan naiknya pengakuan penjualan hingga 188 persen menjadi Rp6,32 triliun berasal dari penjualan 85 persen aset Central Park. Adapun strategi bisnis tersebut dinilai memberikan hasil yang optimal bagi kinerja bisnis APLN.
Selain itu, tumbuhnya bisnis perhotelan dan pusat perbelanjan hingga kuartal III/202 telah mendorong recurring revenue atau pendapatan berulang daripada APLN. Kedua sektor tersebut telah mendorong pendapatan berulang APLN hingga 49,5 persen menjadi Rp1,07 triliun.
“Kami berusaha mengoptimalkan dan memanfaatkan situasi pemulihan ekonomi Indonesia dan pelonggaran aktivitas masyarakat agar pendapatan berulang terus tumbuh positif. Apalagi kita akan segera memasuki akhir tahun yang menjadi magnet bagi bisnis pusat perbelanjaan dan hotel karena masyarakat dominan untuk liburan dan belanja,” ujar Justini dalam keterangan resmi pada Senin (31/10/2022).
Lebih lanjut, Justini mengatakan APLN telah membukukan marketing sales atau prapenjualan di luar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp1,58 triliun. Angka tersebut naik 17,9 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar Rp1,34 triliun.
Marketing sales APLN ditopang oleh berbagai proyek APLN yang tersebar di Indonesia. Beberapanya adalah Podomoro Park Bandung, Podomoro City Deli Medan, Bukit Podomoro Jakarta, Pakubuwono Spring, Podomoro Golf View, dan Kota Podomoro Tenjo.
Baca Juga
Ke depannya APLN akan terus mendorong efisiensi operasional untuk meningkatkan kinerja perseroan. APLN juga sudah melakukan pelunasan pinjaman senilai 172,8 juta dolar Singapura dari Guthrie Venture Pte Ltd. Berkurangnya utang perseroan dinilai memangkas biaya dan mendorong efisiensi operasional.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, APLN mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp7,38 triliun atau naik 154 persen dari periode yang sama atau year-on-year (yoy). Pada tahun 2021, APLN membukukan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun.
ecara rinci, penjualan APLN meningkat hingga 188 persen menjadi Rp6,32 triliun, dan pendapatan APLN meningkat 49,48 persen menjadi Rp1,06 triliun.
Selanjutnya, APLN mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan dan beban langsung dari Rp1,89 triliun menjadi Rp2,99 triliun pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba kotor APLN meningkat hingga 332 persen menjadi Rp4,39 triliun dari Rp1,01 triliun.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, APLN mempu membalikan rugi menjadi laba. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik enttias induk sebesar Rp2,35 triliun pada kuartal III/2022. APLN mencatatkan rugi sebesar Rp464,82 miliar pada tahun 2021.
Sementara itu, jumlah aset APLN menurun tipis 0,02 persen dari Rp29,61 triliun menjadi Rp29,6 triliun pada kuartal III/2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas menurun 13,3 persen dari Rp19 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp16,53 triliun pada 30 September 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 77,32 persen dari Rp994,91 miliar menjadi Rp1,76 triliun.